kicknews.today – Gempa dahsyat bermagnitudo 8,8 mengguncang wilayah 185 kilometer tenggara Semenanjung Kamchatka, Rusia, Rabu pagi 30 Juli 2025 pukul 06.24 WIB. Getaran kuat dari gempa ini memicu peringatan tsunami di sejumlah negara Pasifik termasuk Jepang, Rusia, dan Indonesia bagian timur.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gelombang tsunami telah terdeteksi di beberapa wilayah pesisir. Di Rusia, gelombang setinggi 0,8 meter tercatat di Kamchatka Peninsula pada pukul 06.51 WIB dan 0,7 meter di Pulau Kuril. Di Jepang, gelombang antara 0,1 hingga 0,4 meter terpantau di Hanasaki, Ofunato, Kushiro, Chichijima, dan Tokyo bagian timur.

Meski memicu kekhawatiran luas, hingga berita ini diturunkan tidak ada laporan korban jiwa serius. Di Rusia, sejumlah gedung di Petropavlovsk-Kamchatsky dan Severo-Kurilsk mengalami retak, serta terjadi gangguan listrik dan sinyal komunikasi. Namun situasi dilaporkan terkendali. Sementara di Jepang, lebih dari 900 ribu warga dari 133 kota pesisir dievakuasi usai sirene J-Alert berbunyi. Aktivitas kereta api, pelabuhan, dan bandara sempat dihentikan sementara. Pemerintah juga memastikan tidak ada gangguan serius pada fasilitas nuklir seperti Fukushima.
BMKG tetap menetapkan status waspada tsunami untuk wilayah Indonesia bagian timur. Peringatan tersebut mencakup daerah pesisir di Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua. Masyarakat diimbau menjauhi pantai dan tepi sungai serta mengikuti arahan dari BPBD setempat. “Ikuti arahan peringatan dini TSUNAMI dari BPBD, BNPB dan BMKG,” tulis BMKG dalam laman resminya.
Hingga kini, gelombang susulan diperkirakan masih bisa terjadi, meskipun kekuatan utama telah berlalu. Otoritas di seluruh kawasan Pasifik diminta tetap siaga terhadap potensi arus kuat dan perubahan muka air laut yang tidak normal. Masyarakat diminta tidak menyepelekan peringatan dini dan selalu mengandalkan informasi dari sumber resmi. (red.)