kicknews.today – Kabar duka datang dari jemaah calon haji (JCH) asal Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Tiga orang jemaah dari Embarkasi Lombok dilaporkan meninggal dunia, satu di antaranya wafat di Arab Saudi, sementara dua lainnya meninggal saat masih berada di tanah air.
Ketua Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) Embarkasi Lombok, dr. Ferry Wardhana, menjelaskan bahwa satu jemaah asal Lombok Timur dari Kloter 4 meninggal dunia pada 9 Mei 2025 pukul 10.40 waktu Arab Saudi di RS King Fadh, Madinah.

“Sementara dua lainnya wafat saat menjalani perawatan medis di RSUD NTB,” jelas dr. Ferry dalam konferensi pers di Mataram, Rabu (14/05/2025).
Penyebab meninggalnya jemaah di Arab Saudi disebut karena komplikasi saluran pernapasan. “Berdasarkan informasi medis, jemaah tersebut masih dalam pengobatan lanjutan tuberculosis saat wafat,” tambahnya.
Dengan demikian, hingga keberangkatan Kloter 8, total jemaah Embarkasi Lombok yang meninggal dunia mencapai tiga orang.
Selain kabar duka tersebut, saat ini terdapat lima jemaah yang masih menjalani perawatan medis. Empat orang dirawat di RSUD NTB, dan satu orang di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Mutiara Sukma.
Di samping itu, lima calon jemaah haji asal Kabupaten Bima diduga mengalami keracunan makanan. Hasil penelusuran Tim Balai Kekarantinaan Kesehatan menunjukkan, mereka sempat mengonsumsi nasi kotak atau nasi padang yang dibawa dari luar.
“Setelah dilakukan penelusuran, diketahui bahwa sebagian jemaah membawa nasi kotak berisi nasi padang. Kemungkinan besar bumbu makanan terlalu pedas atau disimpan terlalu lama, sementara sistem pencernaan lansia lebih sensitif,” ujar dr. Ferry.
Atas kejadian ini, dr. Ferry mengimbau agar keluarga dan pendamping jemaah tidak memberikan makanan dari luar kepada calon haji. Ia menekankan agar jemaah hanya mengonsumsi makanan yang disediakan pihak Asrama Haji.
“Makanan di Asrama Haji telah melewati proses pemeriksaan ketat, sehingga aman dikonsumsi, terutama bagi jemaah lansia dan berisiko tinggi,” tegasnya. (wn-bii)