Tari kolosal NTB di Istana, simbol eksistensi budaya di jantung Nusantara

Para penari kolosal asal Nusa Tenggara Barat menampilkan tarian Tembolak Beak bertajuk The Spirit of Sasambo di halaman Istana Negara pada upacara penurunan bendera HUT ke-80 RI, Minggu (17/8/2025). Penampilan ini menjadi simbol harmoni tiga suku besar NTB—Sasak, Samawa, dan Mbojo—yang berhasil memukau tamu undangan serta jutaan pasang mata di seluruh Indonesia.
Para penari kolosal asal Nusa Tenggara Barat menampilkan tarian Tembolak Beak bertajuk The Spirit of Sasambo di halaman Istana Negara pada upacara penurunan bendera HUT ke-80 RI, Minggu (17/8/2025). Penampilan ini menjadi simbol harmoni tiga suku besar NTB—Sasak, Samawa, dan Mbojo—yang berhasil memukau tamu undangan serta jutaan pasang mata di seluruh Indonesia.

kicknews.today – Tujuh menit yang abadi. Itulah yang terjadi di Istana Negara, Minggu (17/8/2025), ketika 200 penari kolosal asal Nusa Tenggara Barat (NTB) tampil memukau membawakan karya monumental Tembolak Beak. Bukan sekadar pertunjukan, melainkan simbol bahwa budaya NTB siap berdiri sejajar dengan warisan budaya lain di nusantara.

Dentum gendang beleq, hentakan kaki, dan gerak tubuh yang kompak memadukan harmoni tiga suku besar Sasak, Samawa, dan Mbojo. Dalam balutan kostum penuh warna, setiap gerakan seolah membawa pesan: NTB hadir bukan hanya untuk ditonton, tapi untuk berpartisipasi dan dikenang.

Gladi bersih pada 14 Agustus lalu memang berjalan tanpa cela. Namun, penampilan di depan Presiden, jajaran menteri, tamu negara, dan jutaan pasang mata yang menyaksikan lewat layar kaca memberi getaran berbeda. Ada rasa haru, ada kebanggaan, ada keyakinan bahwa warisan budaya NTB mampu bicara di pusat negeri ini.

“Ini bukan sekadar tarian, tapi persembahan hati. Kita bawa semangat Sasambo ke Istana,” ungkap Lalu Suryadi Mulawarman, sang koreografer usai pertunjukan. Kalimat itu merangkum perjalanan panjang para penari muda NTB yang berminggu-minggu berlatih di Taman Budaya, sebelum akhirnya berdiri di panggung kehormatan bangsa.

Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, yang turut menyaksikan meski dari layar kaca, menyebut momen ini sebagai tonggak sejarah.
“Anak-anak kita baru saja mempersembahkan wajah NTB di jantung republik. Mereka menunjukkan bahwa budaya Sasambo adalah milik bangsa, bukan hanya milik daerah. Kita patut berbangga, karena hari ini NTB hadir dengan martabat, dengan karya, dan dengan semangat untuk terus mendunia,” ujarnya dengan mata berbinar.

Tari kolosal Tembolak Beak tidak hanya mempesona secara artistik, tetapi juga menjadi pernyataan: NTB ada, NTB berharga, dan NTB siap mengukir jejak dalam peta budaya nusantara. Dari Lombok hingga Sumbawa, dari Bima hingga Dompu, semangat Sasambo bergema lantang di pusat negara.

Hari itu, NTB tidak sekadar mengirim penari. NTB mengirimkan jiwa. Jiwa yang percaya bahwa budaya adalah bahasa universal untuk menyatukan bangsa, sekaligus jembatan untuk mewujudkan cita-cita besar: NTB Makmur Mendunia. (red.)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI