kicknews.today – Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Lombok Utara (KLU) menatap optimis pencapaian target satu juta kunjungan wisatawan pada akhir tahun 2025. Optimisme tersebut didorong tren positif sektor pariwisata yang terus menunjukkan pertumbuhan sepanjang tahun. Hingga Oktober ini, jumlah wisatawan yang berkunjung tercatat telah mencapai 661.233 orang.
“Data kunjungan terakhir kami sudah 661.233. Jika kita membandingkan dengan tahun lalu, Insya Allah target satu juta kunjungan wisatawan akan bisa tercapai,” ujar Kepala Dispar KLU, Dende Dewi Tresni Astuti, Rabu (29/10/2025).

Menurut dia, meski peningkatan tidak bersifat lonjakan tajam bulanan, tren pergerakan wisatawan kini jauh lebih stabil dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
“Peningkatan ada, walaupun tidak terlalu signifikan. Karena polanya sekarang itu stabil, tapi tetap ada pergerakan,” ujarnya.
Dia juga menyoroti momentum penyelenggaraan MotoGP Mandalika awal Oktober lalu. Ia menilai kawasan Tiga Gili (Trawangan, Meno, dan Air) seharusnya mampu menjadi destinasi utama bagi penonton MotoGP yang berlibur ke NTB. Namun peluang tersebut dinilai belum dimaksimalkan.
“Ketika kita berpikir mempromosikan pengunjung MotoGP dari luar agar mereka datang, padahal ada potensi penonton yang sudah ada di kawasan Tiga Gili maupun di daratan Lombok Utara,” jelasnya.
Sebagai gambaran, jika terdapat 3.000 wisatawan berada di Gili dan 1.500 di antaranya berangkat ke Mandalika setiap hari selama perhelatan MotoGP, maka dampak ekonominya akan sangat besar bagi daerah.
“Sayangnya, untuk tahun ini harapan itu belum bisa terlaksana,” katanya.
Untuk tahun mendatang, Dispar KLU menyiapkan strategi baru dengan menggandeng berbagai pihak, termasuk Dispar Provinsi NTB. Program utama yakni penyusunan paket wisata terpadu yang mendorong wisatawan memperpanjang masa tinggal (length of stay) di Lombok Utara.
“Kita akan menjual paket agar wisatawan nanti berkunjung ke Mandalika untuk menonton, tetapi mereka akan balik lagi ke Gili. Jadi pengaruhnya ke long stay-nya,” jelas Dende.
Evaluasi tahun ini menunjukkan sebagian besar penonton MotoGP baru berkunjung ke Tiga Gili setelah rangkaian balapan usai. Untuk itu, koordinasi lebih matang diperlukan agar efek ekonomi langsung dapat dirasakan sejak ajang berlangsung.
“Fokus kami bukan pada pembalap, tapi pada penonton. Setelah race selesai, baru mereka melanjutkan berkunjung,” tutupnya. (gii/*)


