Tantangan pendakian ke kawah merapi Gunung Sangiang dibuka saat HUT RI, buruan daftar

kicknews.today – Aktivitas pendakian Gunung Sangiang Bima Nusa Tenggara Barat (NTB) dibuka saat perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) tahun 2023. Panitia penyelenggara membuka pendaftaran bagi masyarakat yang ingin menjajal gunung berapi dengan ketinggian 1.949 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini.

Ketua Panitia Pendakian Gunung Sangiang, Ibenk mengatakan, jumlah pendaki Gunung Sangiang pada perayaan HUT RI tahun ini dibatasi sebanyak 25 orang. Jumlah itu disesuaikan dengan kapasitas perahu dari dermaga Desa Sangiang menuju Pulau Sangiang.

“Sampai saat ini baru 15 pendaftar. Per orang dikenakan tarif Rp250 ribu, tidak termasuk logistik,” kata Ibenk dihubungi kicknews.today, Rabu (9/8).

Menurut dia, kuota bisa lebih apabila pendaftar bisa di atas 35 orang. Sehingga estimasi perjalanan bisa menggunakan 2 perahu.

“Kalau 30 orang itu tanggung, mengingat biaya sewa perahu cukup mahal minimal Rp1 juta. Bagi yang mau ikut bisa registrasi via kontak person +62 853-3399-5997,” katanya.

Pendakian Gunung Sangiang dimulai 15 Agustus dengan target capai puncak pada 16 Agustus. Para pendaki akan memulai perjalanan di Desa Sangiang sebagai titik kumpul. Kemudian melanjutkan perjalanan menggunakan perahu dengan jarak tempuh 1,5 jam.

Di kaki Gunung Sangiang, para pendaki akan berkumpul di pantai atau dikenal Oi Nono Jara sebagai titik 0 mdpl, sebelum memulai perjalanan menuju puncak. Di titik 0 mdpl, para pendaki mulai dihadapkan tantangan karena harus membawa air minum untuk kebutuhan selama di puncak.

“Tantangan ini yang menarik ketika mendaki Gunung Sangiang, karena titik mata air hanya ada di 0 mdpl,” ujar Ibenk.

Perjalanan menuju puncak kata dia, memakan waktu sekitar 16 jam dengan jarak 8 kilometer. Saat pendakian, panitia akan dibagi 2 tim. Tim pertama untuk pembuka jalur, kedua tim pengakut air. Selain itu, panitia juga menyiapkan tim khusus untuk menangani pendaki yang cedera dan atau sakit. Perahu juga tetap standby di pantai untuk mengantisipasi situasi darurat.

Selama perjalanan, pendaki akan melewati titik 4 pos, yakni pos 1, 3, 4 dan camping ground di bawah puncak kawah. Tantangannya, para pendaki akan melewati berbagai macam jenis jalur, mulai dari hutan, tebing, savana hingga padang pasir.

“Pos 2 sengaja kami hilangkan supaya jadi pembeda dengan gunung lain. Bagi yang hobi naik gunung, saya rasa harus mencoba tantangan di Gunung Sangiang,” sebutnya.

Sekilas Tentang Gunung Sangiang

Gunung Sangiang merupakan sebuah gunung berapi yang berada di wilayah Kecamatan Wera Kabupaten Bima, NTB. Gunung ini memang tidak begitu terkenal dikalangan para pendaki. Namun tidak sedikit pendaki yang tertantang untuk mencoba keterjalan treknya gunung yang terakhir meletus pada 2014 ini.

Menurut laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada Desember 2022, gunung api ini aktif menunjukkan aktivitas vulkanologi. Meski begitu, kondisinya dinilai masih pada kategori normal dan tidak berpotensi terjadi erupsi.

Keindahan gunung ini memang sulit dilupakan. Tampilannya dengan berbentuk sebuah pulau yang megah, membuat gunung ini terlihat menarik untuk dikunjungi. Selain memiliki keindahan panorama alamnya yang hijau, juga punya pemandangan laut yang memanjakan mata.

Gunung ini juga memiliki dua macam kerucut vulkanik. Yakni kerucut Doro Api, yang berada di ketinggian 1.949 mdpl dan Doro Mantoi, dengan ketinggian 1.795 mdpl.

Gunung vulkanik Sangiang ini termasuk masih aktif, sehingga bisa mengalami erupsi kapan saja. Berdasarkan sejarah, Gunung Sangiang pernah meletus sebanyak 17 kali. Mulai tahun 1512 dan 1989, hingga yang terakhir pada 2012 dan 2014 lalu. Gunung Sangiang memang bukan gunung pendakian umum karena butuh guide atau pendamping profesional. Hal ini dikarenakan medan sangat sulit dan masih sangat alami. Kemiringan lerengnya lebih dari 40-50 derajat. (jr)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI