kicnews.today – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim telah membahas terobosan baru terkait rekrutmen guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) lewat sistem marketplace mulai 2024. Menurut Nadiem, Marketplace akan membantu mengatasi masalah guru honorer di Indonesia.
Wacana rekrutmen guru PPPK lewat sistem marketplace tersebut tentu menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Bagi masyarakat yang masih belum memahami sistem Marketplace guru yang ditawarkan oleh Nadiem, menganggap bahwa wacana tersebut hal yang baru dan dikhawatirkan malah membuat guru-guru honorer keberatan.
Hal tersebut juga dikatakan oleh Kepala Sekolah (Kepsek) SDN 2 Montong Baan, Kecamatan Sikur, Naswan. Ia menganggap itu merupakan terobosan yang luar biasa, cuman saran dia namanya mesti diubah.
“Marketplace ini merupakan istilah. Marketplace ini sama dengan database, mungkin bisa diubah jadi database profesional guru karena tampilannya nanti pasti ada profil guru,” kata Naswan, Sabtu (3/6).
Menurut dia, Marketplace ini diasumsikan sebagai pasar online. Dimana dalam Bahasa Indonesia bahwa market terdapat tiga unsur yakni, penjual, pembeli, dan ada barang yang diperjual belikan.
“Teman-teman guru berasumsi bahwa kenapa guru ini dijadikan barang jual beli. Sementara pada satu sisi, guru ini adalah tugas yang sangat mulia. Mungkin ini yang tidak bisa diterima sama guru yang lain bahwa nama Marketplace ini adalah perdagangan manusia profesional. Ini kritikan bagi kementerian. Tetapi kalau nama Marketplace ini diubah namanya, saya kira guru yang lain juga menerima, sehingga kita katakan program ini sangat luar biasa,” tambahnya.
Kendati demikian, sistem rekrutmen tersebut merupakan terobosan luar biasa. Apalagi, Kepsek sebagai penentu kebijakan ketika akan memilih calon guru dalam keterampilan tertentu. Hal itu mungkin bisa diambil atau dilihat nanti dari database profesional guru yang ingin direkrut.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lombok Timur, Izzudin menyambut baik rencana dari Kementerian Pendidikan itu.
“Kita tunggu keputusan Mendikbud Ristek, ini baru tahap rencana pemerintah, tentu kita menyambut baik, dan ini solusi yang baik bagi sekolah dan tenaga pendidik terutama bagi Guru Tidak Tetap (GTT),” katanya. Alasannya lain juga sistem program Marketplace ini adalah standar kebutuhan guru dan pemerataan guru yang mengajar disetiap satuan pendidikan. (cit)