kicknews.today – Bupati Dompu, H. Kader Jaelani menyambut kedatangan massa aksi yang menuntut kenaikan harga jagung, Kamis (18/4/2024). Bupati yang akrab disapa AKJ ini turut menyempatkan waktu untuk mendengarkan berbagai keluhan dari massa aksi di Halaman Depan Kantor BPKAD Kabupaten Dompu.
Bupati AKJ didampingi Sekda Gatot Gunawan Perantauan Putra, SKM., M.MKes, menerima sejumlah mahasiswa yang sebelumnya melakukan aksi unjuk rasa terkait turunnya harga jagung di depan Kantor Bupati Dompu atau Gedung Paruga Parenta Dana Nggahi Rawi Pahu. Selain itu, massa juga menyoroti soal kelangkaan gas elpiji 3 kilogram di masyarakat.
Menurut massa akso turunnya harga jagung dan juga langkanya LPG 3 KG sangat merugikan para petani dan masyarakat pada umumnya. Oleh karena itu mereka meminta perhatian Pemerintah Daerah Dompu untuk mengatasinya.
Saat berdialog berlangsung Bupati AKJ mengungkapkan bahwa dirinya selalu menyiapkan waktu dan tempat untuk berdialog atau berjumpa dengan masyarakat yang membutuhkannya.
“Saya bersama jajaran Pemda Dompu selalu menyiapkan waktu dan tempat bagi masyarakat tidak terkecuali adik-adik mahasiswa untuk menyampaikan aspirasinya,” katanya.
Lanjut Bupati AKJ menjelaskan sepanjang aspirasi disampaikan secara santun dan bermartabat kami selalu menyiapkan waktu dan tempat bagi elemen masyarakat tidak terkecuali para mahasiswa untuk berdialog.
“Dialog dengan elemen masyarakat ketika mereka hadir menyampaikan aspirasinya, kami selalu hadir dan menerima mereka dengan tangan terbuka tegasnya menambahkan,” katanya.
Terkait turunnya harga jagung sebagaimana yang dikeluhkan para petani, Bupati H. Kader Jaelani mengungkapkan dirinya akan terus berupaya semaksimal mungkin berkoordinasi dan berkomunikasi dengan berbagai pihak terkait. Dengan harapan harga jagung dapat stabil sebagaimana harapan para petani.
“Kami tidak pernah tinggal diam namun terus berupaya keras untuk berkoordinasi dan berkomunikasi dengan para pihak terkait, baik di tingkat provinsi maupun tingkat pusat,” ujarnya.
Saat dialog yang berlangsung atas usulan para mahasiswa disepakati untuk dibuat Group WhastApp (WA) sebagai media penyampaian aspirasi dari para mahasiswa kepada Bupati Dompu.
Melalui media WA tersebut para mahasiswa bisa menyampaikan aspirasinya tentang berbagai persoalan yang ada di masyarakat kepada pemerintah daerah atau juga bisa saling berdiskusi untuk menemukan solusi atas persoalan yang terjadi.
Setelah beberapa waktu lamanya dialog pun berakhir dan para mahasiswa membubarkan diri secara tertib dan kembali ke tempat masing-masing dengan suasana yang nyaman dan damai. (jr)