kicknews.today- Iin Karina sukses menempati 25 besar finalis Putri Hijabfluencer 2022 di Jakarta, 25 November lalu. Selain itu, The Winner Putri Hijab NTB 2022 juga terpilih sebagai juara provinsi terbaik 1 pada ajang tahunan itu.
“Alhamdulillah saya merasa bangga, walaupun tidak masuk 3 besar,” kata wanita 25 tahun asal Kecamatan Gunung Sari Lombok Barat.
Karin mencerita pengalaman mengikuti karantina selama sepekan pada ajang Putri Hijab Indonesia 2022. Selain menjalin silaturahmi dengan para peserta, tentu banyak hal yang dipelajari.
“Peserta keseluruhan ada 59 orang. Saya terpilih di 25 besar,” kata Karin.
Tampil di Putri Hijab Indonesia 2022 bagi Karin bukan sekadar event. Pada visinya, Karin ingin menghijabkan Indonesia secara Islam dan budaya.
“Misi saya membuka peluang usaha hijab. Itu yang sedang saya sukseskan sepulang dari event Putri Hijab Nasional, agar bisa terus menginspirasi dengan hijab saya,” aku Karin.
Selama kegiatan, para finalis dikunjungi para pihak dari eksekutif hingga legislatif. Salah satunya kata Karin adalah Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda. Dalam kunjungannya, Syaiful mendorong Putri Hijab sebagai icon yang mempresentasikan masing-masing keunggulan di bidang fashion, kuliner hingga pariwisata.
Selain itu, Putri Hijab didorong untuk mendukung industri halal yang tengah serius didorong pemerintah saat ini. Salah satunya, mengembangkan wisata halal di Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Semoga Putri Hijabfluencer bisa membantu NTB dalam mewujudkan program wisata halal,” harap Karin.
Karin mengaku tidak menyangka bisa tampil di Putri Hijab Nasional 2022. Meski demikian, ia tetap bersyukur bisa menjadi yang terbaik berkat dukungan dan doa keluarga.
Dia pun menceritakan sekelumit pengalaman hingga sukses menjuarai pemilihan Putri Hijab NTB 2022 dan tampil di Putri Hijab Nasional. Berawal dari sering memposting foto model di laman Instagram pribadinya (aw__kariin), pada April 2022.
Postingan itu rupanya menarik perhatian salah Admin Putri Hijab Indonesia dan menyarankan untuk ikut pemilihan. Berkat arahan itu, Karin pun berinisiatif mendaftarkan namanya dan mengirim beberapa foto dan video via online.
“Kebetulan seleksinya via online. Jadi, saya tinggal kirim foto dan video,” jelas Karin.
Setelah diverifikasi, namanya lolos sebagai peserta. Saat itu jumlah pesertanya sebanyak 12 orang utusan dari berbagai daerah di NTB.
Proses seleksinya pun berlangsung ketat. Selain, kecakapan, usia dan tinggi badan, kriteria peserta juga dinilai dari public speaking dan attitude.
“Awalnya seleksi 5 besar. Kemudian 2 terbaik, dan Alhamdulillah saya terpilih sebagai yang terbaik,” aku Karin.
Karin merasa banyak perubahan setelah menjuarai event tersebut. Salah satunya, dituntut bisa beradaptasi dengan dunia entertain. Mulai dari tutur kata, sikap, cara berpakaian dan bijak bermedia sosial.
Tidak hanya itu, setelah menjuarai Putri Hijab NTB, Karin mengaku kebanjiran job. Selain diundang di sejumlah acara BUMN maupun pemerintah, juga sebagai endorser produk parfum, usaha kuliner hingga mutiara.
“Followers saya juga banyak bertambah,” sebut Karin.
Bahkan ia juga mendapat banyak dukungan dan sponsor, diantaranya, Oshien Skincare, Polda NTB, Air Asia dan lain-lain . (jr)