Sudah 8 bulan jembatan menuju wisata Ulem-ulem Lombok Timur belum diperbaiki, Kalak BPBD: Sabar

kicknews.today – Jembatan yang menghubungkan 6 dusun di kawasan wisata Ulem-ulem, Desa Tetebatu Kecamatan Sikur hingga saat ini tidak kunjung dimulai proses perbaikannya setelah ambruk akibat cuaca buruk pada Minggu 13 November 2022.

Hingga saat ini, masyarakat yang berada di enam dusun tersebut harus putar arah melintasi beberapa dusun. Mereka belum bisa melewati jembatan yang masih belum diperbaiki sejak 8 bulan lalu.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Lombok Timur, Lalu Muliadi mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu hasil verifikasi faktual yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat.

“Jembatan itu rusak pada November 2022, setelah dikaji, kita masukkan ke BNPB Pusat karena itu perbaikan yang cukup besar, berbeda dengan jembatan yang lain, yang bisa diselesaikan Pemda melalui Dana Tidak Terduga (DTT),” katanya saat dikonfirmasi pada Minggu (23/7).

Kondisi jembatan Ulem-ulem yang rusak parah tersebut kata dia, harus dilakukan perbaikan total. Dalam prosesnya itu memang tidak bisa dilakukan satu atau dua bulan, namun harus melalui kajian mendalam.

Pihak BPBD Lombok Timur juga sebelumnya telah melalui konsultasi rehabilitasi dan rekonstruksi (RR) pascabencana, dan saat ini juga sudah diterima oleh BNPB Pusat. Ia menilai persoalan lamanya tertangani jembatan tersebut menjadi sesuatu yang wajar, mengingat Lombok Timur bukan satu satunya daerah yang mengharapkan bantuan BNPB untuk mengatasi persoalan kerusakan infrastruktur pasca bencana.

Saat ini kata dia, ada sebanyak 115 kabupaten atau kota yang telah mengajukan konsul RR tersebut ke BNPB Pusat. Dari 115 tersebut hanya 25 Kabupaten saja yang berhasil ke tahap verifikasi faktual oleh BNPB.

“Alhamdulillah, Lombok Timur salah satu kabupaten itu,” jelasnya.

Pihaknya masih menunggu hasil verifikasi yang telah dilakukan, namun ia meminta masyarakat tetap bersabar, mengingat masih ada tahapan selanjutnya. Yakni proses perencanaan DD, dan setelah itu pihaknya segera proses masuk ke Kemenkeu baru ke proses penetapan hibahnya.

Akan tetapi, dia menggaris bawahi, jika sebelumnya telah dilakukannya verifikasi, maka sifatnya sudah pasti perbaikan di jembatan tersebut akan dilakukan.

“Sejauh ini belum ada kendala serius, lamanya proses ini memang dikarenakan butuh kajian mendalam terkait perbaikan itu. Bahkan menurut kami ini sangat cepat terkait waktu verifikasi faktualnya dilakukan,” pungkas Muliadi. (cit)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI