kicknews.today – Langit malam ini, Rabu 11 Juni 2025, akan dihiasi oleh fenomena alam langka yang hanya terjadi setiap hampir dua dekade sekali: Strawberry Moon, atau yang dikenal juga sebagai Bulan Stroberi. Fenomena ini bukan hanya indah dipandang, tapi juga memiliki nilai ilmiah dan budaya yang tinggi.
Strawberry Moon adalah julukan untuk purnama yang terjadi di bulan Juni. Nama ini pertama kali digunakan oleh suku asli Amerika untuk menandai musim panen buah stroberi liar. Meski tak benar-benar berwarna merah muda, bulan malam ini akan tampak lebih oranye kemerahan karena posisinya yang sangat rendah di cakrawala.
Menurut laporan dari berbagai lembaga astronomi internasional, termasuk NASA dan Royal Observatory Greenwich, Strawberry Moon kali ini adalah purnama terendah sejak 2006. Penyebabnya adalah siklus astronomi bernama major lunar standstill, yang hanya terjadi setiap 18,6 tahun sekali. Saat ini bulan berada pada titik terendah lintasan orbitnya terhadap cakrawala, membuatnya tampak lebih besar dan hangat dalam rona cahaya.
Puncak purnama diperkirakan terjadi pada dini hari, namun penampakan Strawberry Moon sudah bisa dinikmati sejak matahari terbenam. Bulan akan muncul di arah timur, dan akan tampak lebih mencolok karena efek optik yang disebut moon illusion—ketika bulan tampak lebih besar saat berada dekat cakrawala.
Fenomena ini bisa disaksikan dengan mata telanjang dari seluruh wilayah Indonesia, asalkan cuaca cerah dan langit bebas dari polusi cahaya. Pengamat langit dianjurkan mencari lokasi terbuka, seperti pantai, sawah, atau dataran tinggi untuk pengalaman terbaik.
Bagi pecinta langit malam dan fotografi astronomi, malam ini menjadi momen yang tak boleh dilewatkan. Apalagi, purnama dengan posisi serendah ini baru akan kembali terlihat pada tahun 2043 mendatang. (red.)
