Stok sedikit di Sembalun, padahal kopi Typica Arabika banyak peminat

Petani kopi asal Sembalun, Hj Sapa

kicknews.today – Haji Sapa, salah satu petani kopi yang ada di kawasan Sembalun lereng Rinjani, ia mengaku bahwasanya hasil panen kopi setiap tahunnya semakin meningkat begitu juga dengan harga. Terlebih lagi kopi di juluki sebagai emas hijau lereng Rinjani. Dalam sejarahnya masyarakat Sembalun yang berada di kaki gunung Rinjani dikenal sebagai daerah penghasil kopi yang berkualitas dunia.

Pada tahun 1980-an, petani di Sembalun yang berada di kaki gunung Rinjani meninggalkan kopi dan beralih ke bawang putih yang saat itu merupakan salah satu program pemerintah pusat. Beralih nya masyarakat untuk menanam bawang putih mengharuskan mereka (masyarakat/petani) menebang tanaman kopi yang mengakibatkan lereng dan kawasan hutan menjadi gundul, terlebih lagi penggunaan pupuk kimia yang berlebihan mengakibatkan kerusakan unsur hara tanah.

Kendati demikian, ketinggian wilayah Sembalun yang berada diatas 800 mdpl, memiliki potensi untuk mengembangkan kopi jenis arabika, hal itulah membuat masyarakat Sembalun harus diajak kembali ke masa jayanya sebagai daerah penghasil kopi dan juga tanaman kopi yang bermanfaat sebagai konservasi penghijauan untuk kawasan pegunungan yang berguna sebagai pencegah banjir dan erosi.

“Kopi merupakan salah satu komoditas perdagangan terbesar dunia. Permintaan kopi dunia saat ini mencapai 300.000 Ton/hari atau sekitar 100 juta ton/tahun. Namun produksi kopi dunia hanya mampu memenuhi 40% dari permintaan pasar tersebut. Sedangkan di Sembalun, stok sedikit sedangkan harga kopi Typica Arabika nya bagus hal itu karena sebelumnya pernah ada penebangan pohon kopi dan pembukaan lahan untuk bawang putih,” kata Hj Sapa pada Senin (16/9/2024).

Kini, ia berharap petani kopi di Sembalun bertambah dan lahan untuk kopi semakin meluas, hal itu karena kopi yang ada di Sembalun atau lereng Rinjani banyak peminat, baik warga lokal atau tamu mancanegara.

“Produksinya di Sembalun belum memenuhi pasar saking banyak yang nyari. Namun beberapa kopi kita ekspor ke Jawa dan Bali,” tambah nya.

Pasal nya, Indonesia selain merupakan pasar terbesar kopi, juga merupakan produsen utama kopi dunia. Saat ini Indonesia turun dan berada diurutan ke 4 sebagai produsen kopi dunia dibawah Brazil, Colombia, Vietnam. Smentara untuk kualitas masih nomor 5 dibawah Italy, Turki, Columbia, Ethiopia. Padahal potensinya (Luasan dan kualitas lahan) nomor satu di dunia.(cit).

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI