Sinergi cegah stunting: Bhayangkari dan TP PKK turun langsung ke Posyandu Sesait

Ketua Bhayangkari Cabang Lombok Utara saat memantau pemberian layanan kesehatan dasar kepada masyarakat. (Foto. kicknews.today/Ist)

kicknews.today – Upaya percepatan penanganan stunting di Kabupaten Lombok Utara terus menunjukkan kemajuan signifikan melalui kolaborasi lintas sektor. Salah satu wujud nyata dari sinergi ini terlihat dalam kegiatan monitoring dan pembinaan yang dilaksanakan di Posyandu Bunga Supanda, Dusun Sumur Pande, Desa Sesait, Kecamatan Kayangan, Jumat (16/005/2025).

 

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Ketua Bhayangkari Cabang Lombok Utara, Ny. Heny Agus Purwanta, dan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Lombok Utara, Ny. Rohani Najmul Akhyar.

 

Mereka secara langsung memantau pemberian layanan kesehatan dasar kepada masyarakat, termasuk 97 bayi dan balita, 45 lansia, 2 remaja, dan 107 warga usia produktif.

 

Namun, perhatian utama tertuju pada penanganan 12 kasus stunting yang masih ditemukan di wilayah tersebut. Ny. Heny menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini yang dinilainya sebagai bentuk kolaborasi konkret dari berbagai pihak dalam memperluas jangkauan layanan kesehatan.

 

“Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini, di mana seluruh elemen dapat berkolaborasi demi memastikan masyarakat mendapatkan layanan kesehatan dasar yang merata,” ujarnya.

 

Meski demikian, ia mencatat bahwa sekitar 20 persen warga belum sempat terlayani karena tidak hadir ke Posyandu. Untuk mengatasi hal ini, ia mendorong pelaksanaan kunjungan rumah (home visit) sebagai langkah lanjutan.

 

“Tujuan kami adalah memastikan 100 persen warga Desa Sesait mendapatkan layanan kesehatan secara optimal,” katanya.

 

Sementara, Ny. Rohani Najmul Akhyar menegaskan bahwa 12 kasus stunting yang tersisa menjadi pekerjaan rumah bersama yang harus segera dituntaskan.

 

“Angka 12 itu bagi kami masih cukup tinggi. Kami berharap tidak ada penambahan kasus baru di tahun 2025,” tegasnya.

 

Ia juga menyoroti peran strategis Posyandu sebagai pusat layanan dan edukasi masyarakat, bukan sekadar tempat pelayanan rutin.

 

“Harapan kami, peran Posyandu terus diperkuat agar kasus-kasus stunting bisa ditangani lebih cepat dan tepat,” jelasnya.

 

Kegiatan monitoring ini juga memperkuat sinergi antara organisasi perempuan, pemerintah desa, kader kesehatan, dan masyarakat. Kehadiran Bhayangkari dan TP PKK dipandang sebagai bentuk dukungan strategis dalam memperkuat layanan kesehatan berbasis komunitas, selaras dengan target pemerintah daerah untuk mencapai nol kasus stunting.

 

“Kami ingin agar kegiatan seperti ini tidak hanya ramai saat kunjungan, tetapi benar-benar menjadi budaya pelayanan yang berkesinambungan,” tutup Ny. Heny. (gii-bii)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI