kicknews.today – Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram menyatakan kota Mataram dalam status siaga darurat kekeringan. Oleh karenanya untuk menangani kekeringan ini, Pemkot Mataram menyiapkan dana dari pos anggaran Biaya Tak Terduga (BTT).
Sekda Kota Mataram, Lalu Alwan Basri mengatakan penyiapan dana BTT bisa dilakukan setelah penetapan status siaga darurat kekeringan. Dengan dana BTT pihaknya bisa mengintervensi dampak-dampak kekeringan yang mulai dirasakan oleh warga Kota Mataram.
”Sangat bisa sekali kita menggunakan dana BTT yang ada. Yang penting sudah ada status kedaruratannya. Terus ada wilayah yang terdampak,” kata Lalu Alwan, Kamis (03/10).
Pada 2024, Kota Mataram mengalokasikan dana BTT sebesar Rp 5 miliar. Untuk penggunaan dana tersebut, Pemkot Mataram masih menunggu kondisi lebih lanjut berdasarkan kajian dan telaah yang dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram.
Sebelumnya, Plt Kepala BPBD Kota Mataram, Irwan Rahadi mengatakan siaga darurat kekeringan sudah ditetapkan sejak akhir September 2024 hingga 31 Desember 2024.
”Kalau misalnya siklus hujannya sudah lebat pada bulan Oktober atau November otomatis statusnya dicabut. Ini hanya antisipasi kita untuk menyiapkan diri,” ujarnya.
Penetapan status siaga di daerah berdasarkan situasi di lapangan. Dimana, warga Kota Mataram sudah mulai mengeluhkan ketersediaan air bersih. Selain itu, sejumlah lahan pertanian di Kota Mataram juga terancam gagal panen. Pihaknya juga sudah melakukan kroscek untuk melihat beberapa sumber air yang berkurang.
Dikatakan Irwan, untuk mencari air pihaknya harus berkoordinasi sampai ke perbatasan Lombok Barat. Dengan penetapan status siaga darurat kekeringan ini, Kota Mataram akan menyiapkan langkah darurat sebagai antisipasi. Seperti menyiapkan suplai air di kawasan terdampak.
”Selama ini kan, saat musim kemarau datang, kita (OPD, Red) di Kota Mataram sudah membantu suplai air di daerah lain di Pulau Lombok. Nah untuk saat ini di Kota Mataram kita naikkan dulu statusnya sebagai langkah komprehensif menyikapi kekeringan ini,” tutupnya. (gii)