Sering terjaring razia malam, seorang wanita di Lombok Utara direhabilitasi

Tim Mediator UPTD PPA Lombok Utara saat mendatangi W di salah satu warung yang berada di Lapangan Tanjung. (Foto. kicknews.today/Anggi)

kicknews.today – Seorang perempuan berinisial W (25) kembali diamankan petugas setelah ditemukan dalam kondisi sakit di Pos Satpol PP Kabupaten Lombok Utara. Perempuan tersebut sebelumnya sudah beberapa kali terjaring razia malam dan mendapat pendampingan dari Dinas Sosial bersama Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA).

Mediator UPTD PPA Lombok Utara, Hartiningsih Rukmayanti, menjelaskan bahwa kasus W bukan pertama kali ditangani pihaknya. Sejak 2024 lalu, W kerap terjaring razia rutin yang dilakukan oleh LPA dan Dinas Sosial terkait aktivitas malam yang dinilai tidak wajar.

“Kemarin, setelah mendapat laporan dari Satpol PP bahwa W berada di pos dalam keadaan sakit, kami segera turun bersama pekerja sosial dan Unit PPA. Awalnya W dibawa ke Puskesmas Gangga, namun karena ramai, ia dirujuk ke puskesmas pembantu terdekat, lalu kami antar ke rumahnya,” ujar Hartiningsih, Selasa (07/10/2025).

Sebelum ke rumah, pihak PPA juga sempat berkoordinasi dengan Pemerintah Desa Genggelang. Menurutnya, pihak desa sudah sering menegur W agar tidak keluar malam, namun teguran tersebut tidak pernah diindahkan.

“Pemdes akhirnya meminta agar W ditempatkan di tempat aman. Kami pun sudah koordinasi dengan provinsi agar W bisa menjalani rehabilitasi. Saat ini keluarga, yang sudah kewalahan, juga mengizinkan langkah tersebut,” katanya.

Diketahui, W hanya tinggal bersama neneknya. Kedua orangtuanya bekerja di luar negeri. Sang nenek mengaku sudah sering mengingatkan W agar tidak keluar malam, namun peringatan itu hanya dipatuhi sesaat.

Hartiningsih menegaskan, untuk sementara waktu W akan dirujuk ke provinsi guna menjalani rehabilitasi dan mendapatkan penanganan lebih intensif.

“Kami masih menunggu kelengkapan berkas seperti surat rekomendasi dari desa, KTP, dan KK. Jika sudah lengkap, W segera kami kirim untuk rehabilitasi di provinsi. Selama proses itu, kami tetap akan melakukan pemantauan,” tutupnya. (gii)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI