Sekolah dengan Ribuan Siswa di NTB belum diijinkan Tatap Muka

kicknews.today – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat, H Aidy Furqon menjelaskan pembelajaran tatap muka belum sepenuhnya boleh dilakukan semua sekolah. Namun dikecualikan untuk sekolah dengan siswa di atas seribu.

Hal itu dikarenakan, masih tingginya kasus Corona Virus Disease akibat SARS-COV-2 (Covid-19) di Provinsi NTB.

Dikatakan Furqon, pembelajaran tatap muka hanya boleh dilakukan kepada siswa kelas akhir. Baik kelas 6 Sekolah Dasar, kelas 9 Sekolah Menengah Pertama dan Kelas 12 Sekolah Menengah Atas.

“Karena kita tahu, sekolah kelas akhir akan menjalankan belajar tatap muka tinggal 10 pekan,” kata Furqon, Senin (18/1/2021).

Penerapan sistem dimulai kata Furqon, masih boleh dilakukan untuk kelas tengah. Baik Kelas 10 dan 11 SMA.

“Sistem simulasi dilakukan terutama kepada sekolah besar yang jumlah muridnya di atas rasio 1.000. Karena ruang gerak cukup sempit jika semua siswa melakukan tatap muka,” kata Furqon.

Untuk sekolah yang memiliki jumlah siswa cukup besar lanjut Furqon, hanya boleh melakukan pembayaran tatap muka dengan sistem on off.

“Kan bisa dilakukan dengan shift pagi dan sore. Atau bisa kembali ke simulasi,” jelasnya.

Selain menerapkan sistem simulasi, sesuai kebijakan Mendikbud kata Furqon, pihak sekolah juga bisa menerapkan sistem dengan istilah “Bon Tamu”, singkatan dari Buka Online Tatap Muka.

“Kita sudah boleh dan memang harus tatap muka, mengingat sistem online ini tidak efektif,” terangnya.

Ujian akhir nanti kata Furqon, sekolah hanya melakukan itu dengan assessment sesuai arahan nasional.

Baik untuk kelas tengah tengah tingkat SD di kelas 4 dan 5, SMP untuk kelas 8 dan SMA di kelas 11. “Nilai kelulusan kan full kewenangan sekolah nanti,” pungkasnya.(Vik)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI