Lebaran Topat, tradisi syawalan masyarakat Lombok

kicknews.today – Lebaran atau hari raya Idul Fitri dan Idu Adha menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh seluruh umat muslim di dunia. Namun, umat muslim Sasak di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki satu lagi perayaan lebaran, yakni Lebaran Topat.

Lebaran Topat ini dirayakan masyarakat setelah menunaikan puasa sunah Syawal selama enam hari setelah Idul Fitri. Tradisi ini sesungguhnya merupakan satu bentuk syukur umat Islam di Lombok atas rampungnya rangkaian puasa Ramadhan sebulan penuh, yang kemudian dilanjutkan dengan menunaikan puasa sunah enam hari di Bulan Syawal.

Di Lombok Barat, rangkaian Lebaran Topat dimulai selepas masyarakat menunaikan shalat subuh, kemudian melakukan zikir dan doa untuk memohon keselamatan. Tidak lupa masyarakat menyantap hidangan menu ketupat sebelum berama-ramai menuju ke Makam Batu Layar. Di sana masyarakat melakukan ziarah ke makam para wali yang diyakini sebagai penyebar agama Islam di Lombok.

Seiring berjalannya waktu, Lebaran Topat kini tidak hanya dilakukan oleh mereka yang berpuasa saja, tetapi oleh semua masyarakat Lombok. Perubahan pun terjadi dari sekedar ritual keagamaan pasca puasa sunnah menjadi tradisi kultural masyarakat.

Perayaan Lebaran Topat tidak hanya dirayakan dengan selamatan tetapi juga dirayakan dengan melakukan rekreasi ke sejumlah objek wisata, khususnya pantai. Tidak sedikit masyarakat yang hanya sekedar merayakan Lebaran Topat tanpa menunaikan puasa sunah.

Berbeda dengan perayaan Lebaran Idul Fitri dimana semua orang halal bihalal dengan kerabat dan keluarga. Sedangkan Lebaran Topat dimanfaatkan untuk bersantai dan berekreasi.

Pemerintah Kabupaten Lombok Barat sendiri menjadikan perayaan Lebaran Topat sebagai salah satu acara dalam “kalender of event” di Lombok Barat. Setiap tahunnya pemerintah secara rutin menggelar Event Lebaran Topat secara meriah dengan melibatkan masyarakat umum, tokoh agama, tokoh masyarakat, pelaku wisata, rekan media, dan pihak lainnya.

Langkah itu dilakukan pemerintah untuk memelihara tradisi turun-temurun, dimana dalam tradisi ini tertanam nilai keagamaan yang dibungkus dengan nilai budaya. Event Lebaran Topat juga dijadikan pemerintah sebagai momen untuk memperkenalkan budaya Lombok Barat yang sangat familiar dengan nilai-nilai budaya dan keagamaan.

Tahun ini, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat kembali mengadakan dan akan memusatkan perayaan Lebaran Topat di Kawasan Pantai Duduk, Senggigi, Kecamatan Batu Layar. Hal itu di katakan Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat H. M. Fajar Taufik yang ditemui di kediaman Bupati saat open house, Senin (24/4).

Dinas Pariwisata Lombok Barat akan lebih melibatkan pelaku usaha pariwisata dan wisatawan yang ada di Senggigi. Dimana, sejak 2020 lalu pemerintah tidak menggelar secara terbuka Lebaran Topat karena pandemi Covid-19.

“Lebaran Topat akan kita laksanakan pada hari ketujuh bulan Syawal atau Sabtu 29 April nanti,” ungkap Taufik.

Tradisi perayaan Lebaran topat sendiri di Lombok Barat, dimulai dengan melaksanakan prosesi adat seperti berziarah kubur, mengambil air, dan berdoa. Setelah prosesi adat, kemudian  merayakan Lebaran Topat di Pantai Duduk, Kecamatan Batu Layar.

Perayaan Lebaran Topat juga akan dimeriahkan dengan atraksi kesenian serta berbagai kegiatan seperti Lomba Dulang Pesaji, Festival UMKM, dan Lomba Parade Gunungan Topat.

“Yang beda dari event sebelumnya, kita adakan Lomba Gunungan Topat yang pesertanya dari pelaku pariwisata hotel dan restaurant, lalu ada festival UMKM  yang pesertanya UMKM yang sudah terdata di Disperindag,” jelas Taufik. (ys)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI