kicknews.today – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto memberi perhatian serius pada pengembangan ekonomi kreatif. Dibuktikan dengan terbentuknya kementerian khusus yang membidangi ekraf.
Dinahkodai oleh Sekjen Partai Demokrat Teuku Rifky Harsya selaku Menteri Ekonomi Kreatif, kementerian baru tersebut telah bergerak simultan memanfaatkan seluruh sumber daya yang dimiliki.
Disambut jajaran pengurus Partai Demokrat di daerah. Diantaranya Pengurus DPD Partai Demokrat NTB yang segera melaksanakan pelatihan untuk pelaku ekonomi kreatif, dengan mengadakan workshop bagi pelaku UMKM dari tiga kabupaten kota di NTB. 60 pelaku usaha ekonomi kreatif dikumpulkan untuk mendapatkan tambahan pengetahuan ilmu pemasaran digital.
Ketua DPD Partai Demokrat NTB Indra Jaya Usman mengatakan bahwa dari 5 persen pertumbuhan ekonomi secara nasional tercipta 2 juta lapangan kerja baru. Maka jika tercapai target pemerintah dibawah kepemimpinan Presiden Prabowo yang menargetkan 8 persen, maka bisa jadi ada 4 juta lapangan pekerjaan baru.
“Sumber lapangan kerja baru ini paling besar peluangnya dari ekonomi kreatif. Karena sektor barang sampe dengan ide-ide masuk menjadi ladang dari bidang ekonomi kreatif ini,” ungkap Ketua DPD yang akrab disapa IJU ini.
Menurutnya bidang ekraf ini diharapkan bisa menjadi mesin pertumbuhan ekonomi yang sumber dayanya tidak pernah akan bisa habis. Berbeda dengan bidang lain yang sumber dayanya terancam akan habis dalam durasi tertentu.
“Baru pertama kali ada kementerian ekonomi kreatif dan Demokrat yang dipercaya untuk memimpin. Jadi selorohnya selama belum terbentuk dinas ekraf di daerah, biar Partai Demokrat yang mengemban tugas itu,” kata IJU sembari tersenyum.
Ia melanjutkan bahwa tugas pemerintah untuk meningkatkan kelas UMKM. Tidak hanya diberi bantuan seadanya seperti melalui bantuan csr atau hanya dengan pelatihan dan bantuan alat yang terbatas.
“Bukan sifatnya hanya sebagai object CSR. Karena seharusnya menjadi engine of growth,” tegas IJU.
“Bagaimana UMKM difasilitasi kepada sumber pembiayaan agar tidak selamanya menjadi UMKM. Selain itu yang sangat penting untuk membangun ketersambungan terhadap semua akses yang diperlukan,” sambungnya. (hl)