RSUD Praya disidak Bupati Lombok Tengah bikin kalang kabut Pegawai

kicknews.today – Bupati Lombok Tengah H.L.Pathul Bahri kembali Sidak RSUD Praya sekitar Pukul 07.00 wita, Senin (8/3). Kedatangan orang nomor satu di Lombok Tengah itu membuat pejabat dan pegawai kalang kabut. Mereka gelagapan karena Bupati tiba di rumah sakit sementara pegawai baru datang.

Dalam sidak itu, Bupati mengambil alih apel pagi. Dalam apel disampaikan, tugas dan fungsi Rumah Sakit sebagai lembaga layanan, oleh karena itu disiplin dan etos kerja harus ditingkatkan.

Bupati juga berencana akan merombak total pejabat dan karyawan di rumah sakit khususnya yang sudah sangat lama bertugas di tempat itu.

“Perlu diremajakan terutama yang sudah sangat lama ditempat ini, kita geser ke Puskesmas ataupun ke Dikes,” ujar H Lalu Pathul.

Ia menegaskan, bahwa setiap orang harus mau belajar kepada yang ahlinya, sebaliknya yang ahli harus mengarjakan kepada yang belum tahu.

“Jangan sampai mau tau sendiri, tak mau ajarkan ilmunya kepada orang lain, kita berdosa tak mau tularkan ilmunya” ujarnya.

Usai apel, Pathul berjalan menyusuri rumah sakit untuk melihat kondisi lingkungan RSUD. Dia didampingi Direktur RSUD dan Sejumlah pejabat tinggi rumah sakit. Dari hasil tinjauannya Bupati menemukan saluran air yang menggenang dan berbau busuk sehingga mengganggu kenyamanan pasien dan pengunjung.

“Tolong dimaksimalkan. Besok kumpulkan cleaning service semua, saya mau ngomong, kita mulai benahi dari bawah dahulu,” jelasnya.

Selanjutnya, Politisi Partai Gerindra itu melihat lingkungan di depan ruang Nifas. Di tempat ini pun bau busuk akibat limbah yang menggenang. Bupati memerintahkan untuk di semprot dan dibersihkan.

Pada kesempatan itu Direktur RSUD menyampaikan keluhannya soal air bersih. Kondisi air bersih rumah sakit cukup memprihatinkan. Dari enam sumur bor yang dimiliki, hanya dua yang berfungsi normal, satu sekarat dan tiga lagi mati total. Menyikapi hal itu Bupati langsung memanggil Direktur Utama dan direktur teknik PDAM. Bupati meminta kepada PDAM untuk membuat pipa jalur khusus ke rumah sakit.

Oleh PDAM disanggupi bahkan akan dilaksanakan hari itu juga. “Bisa kita lakukan sekarang pak Bupati, tinggal kita koneksikan saja” kata Direktur Teknik PDAM Sukemi Adiantara.

Usai meninjau kondisi lingkungan RSUD Praya, Bupati selanjutnya meninjau ruang PCR Covid-19. Alat PCR dibeli dengan harga Rp 2 milyar, sehingga untuk test itu tak harus ke Kota Mataram. Selanjutnya Bupati meresmikan ruang pameran, edukasi, Bubioterapi dan Stand Akreditasi.

“Saya minta ruang ini bisa dimanfaatkan oleh keluarga pasien, pasien dan petugas kesehatan untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan, saya minta koleksi buku diperbanyak, print out juga diperbanyak” kata Bupati.

“Semua fasilitas kesehatan sudah cukup bagus, warga harus datang berobat di rumah sakit ini. Kualitas pelayanan terus kita tingkatkan,” ujarnya.

Oleh karena itu Bupati meminta kepada Direktur RSUD Praya untuk tegas terhadap petugas kesehatan. Kalau tidak mau bersikap layaknya pegawai di perusahaan atau di BUMD yang ramah senyum sapa dan mengantarkan pasien ke tujuannya dengan baik dan sabar maka petugas itu diganti atau dipindahkan.

“Dalam 100 hari ke depan pelayanan di rumah sakit sudah berubah,” pungkasnya.

Sementara itu Direktur RSUD Praya dr. Muzakir Langkir mengatakan apa yang diharapkan oleh Bupati akan dilaksanakan bahkan beberapa item arahan Bupati sudah dilaksanakan termasuk juga merubah mindset berpikir petugas kesehatan. (Ade)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI