Revitalisasi perpustakaan sekolah, langkah serius Lombok Utara perangi rendahnya minat baca

Ilustrasi. (Pixabay)

kicknews.today – Kabar menggembirakan datang dari dunia pendidikan Kabupaten Lombok Utara (KLU). Pemerintah daerah (Pemda) melalui Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Dikbudpora) KLU kini menggulirkan langkah nyata untuk melawan rendahnya minat baca, khususnya di tingkat sekolah dasar.

 

Program revitalisasi perpustakaan sekolah resmi dicanangkan sebagai bentuk komitmen membangun budaya literasi sejak dini.

 

Kepala Dikbudpora KLU, Adenan, menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bentuk keseriusan pemerintah dalam menjawab tantangan literasi yang masih tertinggal dibanding kabupaten/kota lain di Provinsi NTB. Dari 162 Sekolah Dasar yang ada, sekitar 30 sekolah diketahui masih memiliki performa literasi yang belum optimal.

 

“Ini bukan hanya soal minimnya fasilitas, tapi juga karena keterbatasan sumber daya manusia yang bertugas mengelola perpustakaan. Maka dari itu, revitalisasi menyeluruh menjadi hal mendesak,” ujar Adenan, Jumat (25/07/2025).

 

Sebagai upaya holistik, revitalisasi ini tidak dilakukan secara sepihak. Pemda KLU menggandeng sejumlah mitra strategis, seperti Balai Bahasa NTB, Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP), dan Balai Guru Penggerak (BGP), untuk memperkuat kapasitas para pengelola perpustakaan sekolah melalui pelatihan dan pendampingan teknis.

 

“Kolaborasi ini punya satu misi yaitu meningkatkan kualitas SDM di sektor literasi sekolah. Mereka, para pengelola perpustakaan, adalah garda terdepan dalam membentuk budaya baca yang berkelanjutan di lingkungan pendidikan,” katanya.

 

Ditekankan pula bahwa membangun ekosistem literasi yang kuat tidak cukup hanya dengan kebijakan pemerintah. Butuh keterlibatan aktif dari sekolah, guru, orang tua, hingga masyarakat. Menurutnya, keberhasilan peningkatan literasi adalah tanggung jawab bersama.

 

“Kami akan terus dorong agar setiap sekolah memiliki perpustakaan aktif yang dikelola tenaga kompeten. Literasi bukan kerja satu pihak saja, tapi kerja kolektif,” tegasnya.

 

Sementara, Balai Bahasa NTB yang turut terlibat dalam program pelatihan mengingatkan pentingnya pemanfaatan buku-buku bantuan yang telah disalurkan. Hingga kini, sekitar 80 SD di lima kecamatan di KLU telah menerima distribusi buku bacaan baru.

 

“Sekarang tantangannya adalah bagaimana buku-buku itu tidak hanya menjadi pajangan. Mereka harus hidup, dibaca, dan menginspirasi siswa untuk terus belajar,” terang perwakilan Balai Bahasa.

 

Melalui program strategis ini, Pemda Lombok Utara berharap mampu mengejar ketertinggalan dalam indeks literasi nasional. Revitalisasi perpustakaan sekolah dianggap sebagai fondasi penting untuk menciptakan generasi cerdas dan berdaya saing di masa depan.

 

“Literasi bukan sekadar kemampuan membaca, tapi juga kunci membuka gerbang masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak Lombok Utara,” tutup Adenan. (gii-bii)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI