Vokasi Bima Unram latih Warga Budidaya Ikan Bandeng

kicknews.today – Vokasi Bima Unram melalui Program studi (Prodi) Budidaya Perairan melatih warga pesisir Kabupaten Bima budidaya ikan bandeng. Kegiatan tersebut untuk merangsang dan mewujudkan terbentuknya Unit Usaha Pembenihan Ikan Bandeng Skala Rumah Tangga (Chanos chanos Forskal) di Kabupaten Bima.

Kegiatan pelatihan tersebut dihadiri kelompok masyarakat pembudidaya ikan bandeng di Kabupaten Bima, penyuluh perikanan Kabupaten Bima, mahasiswa Program Studi Budidaya Perairan Program Vokasi Bima yang berlangsung di sekitar pantai Kalaki Bima, Rabu (25/11).

Dosen Prodi Budidaya Perairan Program Vokasi Bima Unram, Alis Mukhlis SPi MSi menyampaikan berdasarkan data dan informasi dari Bidang Produksi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bima (data tidak dipublikasi), hasil pengukuran potensi budidaya ikan dan garam tahun 2018 bahwa luas lahan tambak yang ada di sekitar teluk Bima adalah sekitar 1.612,16 hektare. Lahan tersebut tersebar di 3 (tiga) kecamatan yaitu Bolo seluas 759,95 hektare, Woha seluas 765,82 hektare, dan Palibelo seluas 86,39 hektare.

Sebanyak 11,41 persen dari total luas tambak telah digunakan untuk pembesaran ikan bandeng sepanjang tahun. Sedangkan 88,59 persen digunakan bergantian untuk pembesaran ikan Bandeng dan produksi garam secara bergantian.

Luas satu petak tambak yang ada di teluk Bima adalah sekitar 0,25-0,65 hektare dengan padat tebar benih ikan bandeng (nener) yaitu 4.000-6.000 ekor per petak tambak. Berdasarkan data ini, maka dapat diprediksi bahwa jumlah benih yang dibutuhkan untuk kawasan teluk Bima rata-rata sekitar 27,4 juta ekor per tahun (data diolah).

Jumlah ini cukup besar.

“Hal itu menjadi salah satu alasan mengapa kegiatan ini dilakukan. Agar masyarakat memiliki kemampuan secara mandiri dalam memenuhi kebutuhan benih ikan bandeng di tambak. Melalui usaha pembenihan ikan bandeng skala rumah tangga,” ujarnya.

Alasan lain adalah meskipun Unit Usaha Pembenihan Ikan Bandeng (UUPIB) Skala Rumah Tangga telah berkembang di daerah lainnya seperti di Singaraja Bali. Namun hingga saat ini teknologinya belum dipahami oleh masyarakat pesisir di Kabupaten Bima.

Terkait persoalan tersebut, pihak Prodi Budidaya Perairan Vokasi Bima Universitas Mataram telah melakukan berbagai kajian. Tentang permasalahan dalam kegiatan pembenihan ikan bandeng. Seperti terbatasnya kepemilikan lahan yang ada di pinggir pantai, kemampuan teknisi yang terbatas dalam penanggulangan permasalahan yang sering muncul selama operasioanl pembenihan. Yakni adanya kontaminasi dalam bak fitoplankton (Nannochloropsis spp.) oleh zooplankton (Brachionus spp.), manajemen pakan alami yang buruk yang memberi dampak pada rendahnya kualitas benih bandeng. Serta munculnya penyakit pada benih.

“Materi pelatihan ini difokuskan pada pelatihan tentang teknik sterilisasi media air, teknik budidaya pakan alami (inokulasi, pengenalan jenis plankton, teknik pemupukan) dan aplikasi pakan alami dalam pemeliharaan larva ikan bandeng,” terangnya.

Terkait dengan keterbatasan kepemilikan lahan oleh masyarakat, tahun ini pihaknya telah melakukan kajian penelitian tentang penggunaan air laut buatan sebagai media budidaya pakan alami potensial bagi larva ikan bandeng. Air laut buatan yang dimaksud adalah air tawar yang ditambahkan garam lokal (kasar maupun halus) hingga mencapai salinitas 33 g/l. Penelitian ini menyimpulkan bahwa air laut buatan dapat digunakan untuk budidaya pakan alami.

“Hasil penelitian ini telah kami sampaikan ke masyarakat dan direspon positif oleh peserta pelatihan dengan munculnya keinginan untuk membangun unit pembenihan ikan bandeng di lahan pekarangan rumah. Meskipun lokasinya jauh dari pantai dengan memanfaatkan air tawar dan garam lokal (garam kasar atau halus) yang jumlah cukup tersedia,” tuturnya.

Dia berterima kasih kepada Universitas Mataram yang telah melaksanakan kegiatan ini. Selain itu, pihaknya juga berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Bima yang telah memberikan dukungan dana hibah pendidikan kepada Program Vokasi Bima yang terus berupaya mengambil bagian dalam meningkatkan kualitas sumberdaya masyarakat pesisir Kabupaten Bima. (rif)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI