Sosialisasi peredaran rokok ilegal, hasil cukai tembakau untuk infrastruktur kesehatan

kicknews.today – Pemerintah Kota Mataram secara gencar melakukan pencegahan peredaran rokok ilegal. Hal ini disampikan oleh Kasat Pol PP Kota Mataram, Irawan Rahadi, Rabu (10/11).

Irawan Rahadi mengatakan, pihaknya sering melaksanakan razia rutin bersama instansi terkait, bahkan kegiatan tersebut dilakasanakan sebulan lima kali.

“Kita jadwalkan sebulan itu sampai lima kali kita laksanakan. Saat ini baru tahap awal. Saat ini kami baru masuk ke pasar tradisional terlebih dahulu,” katanya.

Selanjutnya, petugas mempersiapkan agenda pemeriksaan ke gudang-gudang yang barangnya datang dari luar daerah. Di level bawah atau eceran, kata Irwan, memang cukup banyak yang tidak mengetahui aturan. Tapi akan berbeda di kalangan pengusaha yang berpotensi sengaja melanggar aturan.

“Ini akan kita kembangkan sampai akhir tahun. Kalau pedagang eceran ini kan banyak yang belum tahu aturan. Kalau pengusahanya ini ya sudah tahu aturannya. Kita dalami mereka ini kesengajaan melanggar untuk mengurangi biaya produksi akan didalami,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Diskominfo Kota Mataram, I Nyoman Suwandiasa menjelaskan, peredaran rokok ilegal sangat merugikan, karena tidak terdaftar sehingga tidak bayar pajak.

Pemanfaatan cukai tembakau sangat penting sebab penerimaannya ke negara yang akan dikembalikan ke pemerintah daerah dalam bentuk DBHCHT. Kemudian anggaran digunakan untuk beberapa kegiatan seperti pembangunan infrastruktur di bidang kesehatan dan pembelian alat kesehatan (Alkes) dan lainnya.

“Karena DBHCHT ini penggunaannya untuk sektor kesehatan, pendidikan dan penegakan hukum,” kata Kepala Diskominfo Kota Mataram, I Nyoman Suwandiasa.

Kota Mataram disebutnya menerima Rp 52 miliar DBHCHT tahun ini. Diskominfo kebagian tugas untuk mensosialisasikan dan menkampanyekan perang terhadap rokok ilegal. Pemkot Mataram juga punya kepentingan untuk mendukung bea cukai karena anggaran DBHCHT kembali ditransfer ke daerah.

Apalagi saat pandemi Covid-19, banyak anggaran yang terkena recofusing. Sehingga anggaran DBHCHT sangat membantu untuk membiayai sejumlah kegiatan.
“Kota Mataram termasuk penerima DBHCHT yang cukup banyak. Karena di sini produsennya yang banyak. Anggaran ini yang kita pakai untuk sosialisasi. Kami mendukung kerja hebat bea cukai untuk mennggempur rokok ilegal,” tandasnya. (*Nur).

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI