Sindir pemerintah soal kelangkaan Oksigen, Warga Bima ngomel di Facebook

kicknews.today – Sudah seminggu lebih stok oksigen di Bima habis. Masyarakat mulai tak terkendali, sehingga menumpahkan keluh kesahnya itu ke media sosial Facebook. Bahkan kelangkaan itu masih dirasakan meski sudah sepekan lebih berlalu.

Warga Bima yang merasakan dampak langsung, menganggap oksigen sebagai barang mewah. Oksigen menjadi barang buruan banyak warga yang nyawanya diujung tanduk akibat diserang Covid-19.

Seperti yang dituliskan akun Deni Shofian dalam postingannya menyebut, oksigen di Bima benar-benar langka. Sulit didapatkan sekalipun masyarakat ingin membeli, alih alih gratis.

“Bima darurat kebutuhan oksigen, percuma mau banyak duitpun sekarang karena oksigen benar-benar langka,” tulis Deni Shofian disertai emoticon sedih.

Ada juga akun yang mempertanyakan mengapa persediaan oksigen Rumah Sakit (RS) dan Puskesmas di Bima bisa langka, salah satunya dituliskan akun Facebook Phandin.

“Ada apa dengan pemerintah? oksigen bisa didapat di luar dan bisa isi ulang dengan berebutan demi nyawa terselamatkan”, tulisnya, menyorot kinerja pemerintah.

“Heran kok oksigen tidak tersedia dipelayanan pemerintahan sedangkan Presiden sudah bersuara bahwa oksigen untuk melayani pasien akan tersalurkan melalui menteri kesehatan,” tanya Phandin. Phandin juga menuliskan dugaan bila pemerintah setempat sedang mempermainkan rakyat.

Sementara itu, akun Sri Susanti meminta Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkiflimansyah agar mengambil langkah guna pengadaan oksigen di Bima.

“Katanya Gubernur oksigen ada di Bima ini lagi langka pak tolong segera ditindak lanjuti,” minta Sri Susanti yang statusnya dibagikan ke grup RS Muhammadiyah Kota Bima.

Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah merespon keluhan keluhan warga itu dengan mengamini situasi tersebut. Kelangkaan oksigen dan rumah sakit yang semakin sesak dengan pasien Covid-19 dan penyakit umum lainnya. Masyarakat menurutnya sedang panik, tenaga kesehatan keteteran.

“Rumah sakit penuh itu bikin panik. Rumah Sakit penuh juga membuat pelayanan kurang baik, apalagi kalau Tenaga kesehatan di Rumah Sakit tsb banyak yg terpapar Covid,” tulisnya di akun Facebook, namun tak menjawab khusus soal kelangkaan oksigen.
Tapi dia berusaha memberi inspirasi dengan menukil pengalaman Pemda Kota Bima dalam pengelolaan rumah sakit hadapi pandemi.

“Sudah tiga hari pasien sudah berkurang kunjungan di Rumah Sakit Kota Bima, karena kita langsung terjun di kelurahan kelurahan untuk pasien isolasi mandiri di edukasi dan diobati dgn tim medis puskesmas bersama Babinsa dan Babinkantibmas,” tulis Gubernur, merespon pengalaman di Kota Bima. (nur/red)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI