Pemda KSB angkat suara soal penggusuran lahan petani untuk Smelter

kicknews.today – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat, angkat suara menanggapi masalah penggusuran lahan yang terjadi.


Melalui Kepala Protokol dan Komunikasi Pimpinan Sumbawa Barat Suryaman, Pemkab KSB menjelaskan, bila penggusuran lahan sudah clear dan hanya menyisakan 1 orang yaitu lahan milik H.Yandri.


“Terkait lahan kawasan industri yang sudah dibebaskan seluas 154 Hektare tinggal menyisakan 1 orang saja yang belum terbayar yaitu H.Yandri,” kata Suryaman di konfirmasi, kicknews.today, Mingg(26/09).


Suryaman menegaskan, jumlah lahan petani yang belum dibebaskan, bukan 117 orang seperti yang diberitakan sebelumnya. Tapi hanya tersisa 1 lahan saja yang dimiliki oleh warga bernama H.Yandri. 
“H. Yandri sendiri menolak ganti rugi dan meminta kompensasi kepada pihak perusahaan, ” ungkapnya. 


Sementara itu, perusahaan tidak mau memberikan kompensasi lantaran permintaan H.Yandri dinilai tidak wajar dan tidak masuk akal. Pihak pemerintah pun aku Suryaman, telah berupaya menfasilitasi.
“Namun, tidak ada titik temu dikarenakan  H.Yandri tidak mau bergeming sedikit pun dengan permintaanya,” jelasnya. 


Menurut Suryaman, H.Yandri menolak harga yang ditentukan perusahaan melalui mekanisme penilaian appraisal. Kedua, ia menginginkan 7 orang anggota keluarganya dipekerjakan di perusahaan tersebut.


Tidak hanya itu, H Yandri juga disebut menginginkan paket pekerjaan sebagai sub kontraktor di perusahaan setiap tahunnya dengan nilai Rp 10 Miliar.


Maman sapaan akrab Suryaman menyebutkan, permintaan tersebut dinilai oleh perusahaan tidak masuk akal.


“Pemilik lain ada yang minta seperti lahannya di tukar guling. Ada juga yang minta keluarganya dipekerjakan nantinya, saat konstruksi dan beroperasinya smelter. Tapi jumlahnya 1 sampai 2 orang dan itu menurut perusahaan masih bisa diakomodir,” pungkasnya. (Nur) 

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI