Lantik DPD PPNI, Bupati Lombok Timur: Perawat harus banyak senyum

kicknews.today – Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Persatuan Perawat Nasional Indonesia resmi dikukuhkan Bupati Lombok Timur (Lotim), H M Sukiman Azmy, Rabu (2/11). Dengan pengukuhan ini, DPD PPNI ingin berperan aktif dalam pembangunan di Lotim, terutama dalam hal kesehatan.

Ketua DPD PPNI Terpilih, H. Fahrurrozi dalam sambutannya pada acara pelantikan di Pendopo Bupati mengaku, PPNI ingin mengawali mengelaborasi visi dari PPNI, yakni menjadi ormas yang dicintai anggota dan disayangi pemerintah.

PPNI katanya, siap berkomitmen untuk terus bersinergi dengan pemerintah dalam semua kegiatan yang diselenggarakan. Hal ini juga terbukti dari bagaimana penanganan Covid-19 lalu.

“Oleh karenanya semoga cinta ini tidak menjadi cinta yang bertepuk sebelah tangan,” sentilnya.

Bupati Lombok Timur H M Sukiman Azmy mengatakan, sebanyak 39 orang yang dilantik ini diharapkan bisa melaksanakan visi dan misi dengan sebaik-baiknya.

“Diharapkan juga setelah pelantikan, ada kegiatan yang bisa menunjukan eksistensinya berorganisasi di masyarakat,” harapnya.

Lombok Timur menurut Sukiman, masih berkutat dengan persoalan kesehatan. Mulai dari angka kematian ibu yang relatif tinggi, angka kematian bayi, stunting, penyakit menular dan sebagainya. Oleh karena itu, dia berharap dalam rangka mewujudkan kecintaan masyarakat dan pemerintah, maka paling tidak harus memiliki profesionalisme yang tinggi.

Ini ditandai dengan pelaksanaan tugas di tempat masing masing. Baik itu di puskesmas, pustu, hingga rumah sakit yang ada. Disamping rumah sakit negeri, perawat juga ada di swasta.

“Ikhtiar kita bagaimana pengurus mengoptimalkan profesionalisme anggotanya. Dalam praktiknya, kita harapkan jangan ada lagi dokter salah mendiagnosa penyakit.

“Saya harap PPNI bisa menjadi organisasi yang mampu mendidik perawat profesional,” katanya.

Ke depan bupati ingin membuat regulasi di setiap pustu minimal 3 orang perawat. Sehingga bisa menampung para tenaga kesehatan dalam meningkatkan kualitas dan profesionalisme.

“Di RS Suerdjono sendiri ada 338 perawat yang ada. Belum lagi di RS yang lain, dan masalahnya jumlah perawat ini bertambah. Oleh karena itu, yang lama agar tidak kalah dengan yang baru,” ujarnya.

Bupati melihat masyarakat sekarang tentu sangat membutuhkan pelayanan kesehatan yang baik. Bahkan untuk mendapatkan nomor antrian mereka sudah tiba jam 06.00 Wita di RS. Jika tidak ada perawat yang menentramkan, tentu mereka akan gelisah. Namun jika perawat  tiba lebih awal, masyarakat akan merasa terlayani dengan baik. “Dedikasi ini memang harus dimiliki oleh para teman-teman perawat. Oleh karena itu, tugas PPNI adalah untuk meningkatkan kualitas para perawat. Perbanyak senyum dan tingkatkan profesionalitas,” harapnya. (cit)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI