Ketua PUTRI NTB minta soal catcalling di Gili Trawangan tidak dibesar-besarkan

kicknews.today – Viral video pengakuan seorang wisatawan bernama Mia Earliana di tiktok yang mendapat perlakuan ‘Catcalling’ saat berkunjung ke Gili Trawangan Lombok Utara. Mantan pramugari itu mengaku kerap mendapat perlakuan catcalling di Gili Trawangan.

Berbagai pihak menanggapi terkait catcalling tersebut. Terbaru, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (DPD PUTRI) Nusa Tenggara Barat (NTB) Fellicia Suadika ikut menanggapi soal video catcalling yang viral itu.

Perempuan pemilik Lombok Wildlife Park atau kebun binatang di Lombok Utara mengapresiasi sikap cepat Pemda Lombok Utara. Menurutnya, viralnya video tersebut harus ditanggapi serius mengingat Gili Trawangan sedang puncak kunjungan.

“Saya rasa masyarakat Gili sudah tahu betul bagaimana harus menjaga agar wisatawan merasa nyaman dan aman berwisata di Gili. Mengingat pariwisata adalah sumber utama dari kehidupan masyarakat di tiga pulau Gili,” kata Fellicia dihubungi, Senin (19/9)

Dia berharap hal ini tidak terlalu dibesar-besarkan, sehingga tidak mengganggu citra Gili Trawangan. Tapi disatu sisi, baik juga jika hal ini bisa sebagai acuan untuk lebih memperbanyak program pembinaan dan pelatihan bagi seluruh pelaku pariwisata di Gili.

“Dengan demikian, nama baik atau citra Gili tetap terjaga sebagai destinasi wisata yang aman dan nyaman bagi seluruh wisatawan domestik maupun internasional,” pungkasnya

Sebelumnya, masyarakat dihebohkan dengan video viral pengakuan seorang wisatawan bernama Mia Earliana di tiktok yang mendapat perlakuan ‘Catcalling’ saat berkunjung ke Gili Trawangan Lombok Utara.

“Catcallingnya sudah luar biasa. Bahkan baru nyampe pelabuhan, itu udah banyak banget catcalling,” kata Mia dalam video yang ditonton hingga 9 juta orang tersebut.

Selebgram yang juga Tiktoker itu merasa emosi jika mengingatnya kembali kejadian itu sampai saat ini. “Gua beneran marah, gua gak akan kembali lagi ke Gili Trawangan itu,” katanya.

Kejadian itu menuai perhatian banyak pihak. Meski belakangan video tersebut sudah dihapus agar tidak ditonton lagi.

Mia juga sudah meminta maaf pada masyarakat Lombok melalui video berikutnya. Perempuan kelahiran 1994 itu berharap kejadian catcalling yang dialaminya tidak terulang lagi. Ia bahkan siap membantu jika kasus catcalling di sebuah vila tersebut ditindak sesuai hukum berlaku.

“Saya sudah simpan bukti-buktinya jika itu diperlukan untuk dilakukan investigasi ataupun penyelidikan,” tutupnya. (jr)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI