kicknews.today- Event Motor Cross Grand Prix (MXGP) Samota, Sumbawa berlangsung 24-26 Juni lalu sukses digelar. Bahkan, Menteri Pariwisata Sandiaga Uno memastikan perhelatan MXGP dijadikan sebagai event nasional.
Kendati demikian, pegawai di Sumbawa memiliki keluh kesah yang dirasakan selama event tersebut. Mereka mengeluhkan karena terlalu dibebankan sejak persiapan hingga berakhirnya MXGP.

Terakhir, mereka mengeluhkan dengan surat edaran yang meminta pegawai gotong royong membersihkan sampah di area Sirkuit MXGP. Surat yang ditandatangani Sekda Sumbawa itu dikeluarkan pada Senin (27/6).
Pada surat itu berbunyi, sehubungan dengan berakhirnya MXGP Samota 2022, diharapkan kepada seluruh karyawan dan karyawati untuk gotong royong, Selasa (28/6) pukul 07.30 Wita.
“Beginilah nasib menjadi pegawai pemerintahan di Sumbawa,” ujar pegawai Sumbawa insial SH yang enggan menyebutkan namanya itu.
Dia mengaku, sebelum event digelar dirinya bersama rekan lain juga bergotong royong memanen jagung di Area Sirkuit MXGP Samota. Hal itu dilakukan untuk pembebasan lahan yang akan dijadikan sirkuit MXGP.
Setelah sirkuit jadi kata SH, mereka diminta lagi mengumpulkan pot dan bunga. Kemudian, jelang event MXGP para pegawai disuruh untuk beli tiket, guna memeriahkan MXGP.
“Lalu selepas event kami diminta gotong royong membersihkan sampah bekas acara. Kasihan kami ini,” keluhnya dalam bahasa Sumbawa.
Kepala Dinas Kominfo Sumbawa, Tri Karyati, SSos mengatakan, kegiatan gotong royong di area Sirkuit MXGP memang diinstruksikan oleh Sekda Sumbawa. Jadi, seluruh pegawai termasuk ASN diminta ikut pada kegiatan tersebut.
“Termasuk dari Kominfo saya suruh mereka untuk bergotong royong. Kalau pun ada yang mengeluh, berarti mereka tidak pernah kerja,” tegas Tri Karyati dihubungi kicknews.today, Selasa malam (28/6). (nur/jr)