Harga gabah anjlok, diduga ada perusahaan mitra Bulog yang memonopoli pasar

kicknews.today- Kajian Serta Advokasi Sosial dan Transparansi Anggaran (KASTA) Nusa Tenggara Barat (NTB) menemukan penyebab anjloknya harga gabah di NTB. Mereka menduga ada perusahaan yang bermitra dengan Bulog memonopoli penjualan gabah. Perusahaan tersebut adalah CV. SR.

CV. SR yang merupakan mitra Bulog diduga membeli gabah jauh dari harga yang ditetapkan.  DPP KASTA NTB Abdul Hamid menegaskan, gabah kering harusnya dibayar sebesar Rp4.300 per kilogram

Namun, dalam temuan perusahaan mitra Bulog tersebut membeli dengan harga jauh di bawahnya yakni sebesar Rp3.000 sampai Rp3.500 per kilogram.

“Kami meminta kepada perum Bulog agar memberikan sanksi kepada CV SR yang terbukti melakukan pembelian gabah petani jauh di bawah standar harga,” kata Hamid saat hearing di Gedung DPRD Provinsi NTB, Selasa (14/6).

Hamid juga meminta Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB ikut mengawasi pembelian gabah para petani.  Kemudian DPRD Provinsi NTB diharapkan melakukan investigasi sekaligus mengawal proses masuknya beras para petani ke Bulog. 

Sebab, kuat dugaan ada permainan dan kongkalikong antara oknum pengusaha mitra dengan pihak Bulog yang hanya menerima gabah dari satu perusahaan saja. Sementara perusahaan kecil atau lokal tidak dibeli.

“Ini sudah jelas diskriminatif dan tidak adil karena berpotensi membunuh peluang pengusaha kecil lokal,” ujarnya.

Disisi lain, salah satu perwakilan CV SR membantah melakukan praktek monopoli. Dia mengatakan, alasan membeli gabah di perusahaan kecil itu untuk bisnis semata.

Kalau pun ada gabah yang kualitasnya rendah tidak serta merta pihaknya membawa ke Bulog. Melainkan diolah ulang guna peningkatan kualitas.

“Kami melakukan perbaikan kualitas dengan menggunakan mesin yang kami punya,” tuturnya. (Nur)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI