kicknews.today – Aksi demo tolak kenaikan BBM di berlangsung tegang di gerbang kantor DPRD Lombok Timur, Selasa (6/9). Ratusan mahasiswa pun berhasil menerobos masuk ke ruang utama kantor para wakil rakyat tersebut.
Namun, aksi ratusan mahasiswa dari berbagai Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda (OKP) tidak sampai menimbulkan kericuhan. Mereka disambut oleh sejumlah anggota DPRD dan melakukan audiensi.
Massa mendesak agar DPRD meminta Presiden untuk meninjau kembali kebijakan menaikan harga BBM. Wakil rakyat seharusnya bisa menolak kebijakan yang tidak pro rakyat. Saat ini masyarakat disuruh mengantri BBM dan dipersulit lagi dengan sempitnya lowongan pekerjaan. Sedangkan para menteri sibuk menaikkan BBM dan tidak peduli nasib rakyat.
“Itu alasan kami datang ke Kantor DPRD saat ini, untuk memperjuangkan nasib rakyat,” ujar Koordinasi Umum (Kordum) Muh Aulia Habiburrahman Kordum di lokasi aksi, Selasa (6/9).
Massa aksi menolak tegas kenaikkan Harga BBM Bersubsidi tersebut. Kemudian mendesak agar pemerintah kendalikan harga barang-barang pokok yang ikut naik akibat tingginya harga BBM.
Ketua DPRD Lombok Timur, Murnan yang menyambut massa aksi mengaku tidak bisa menerima semua masa aksi, karena keterbatasan kapasitas ruangan. Yang jelas, DPRD Lombok Timur siap bersurat untuk menyampaikan keinginan massa aksi dan menyampaikan pendapat secara baik.
“Karena perjuangan kita bersama masih panjang untuk kesejahteraan rakyat,” katanya.
Kapolres Lombok Timur, AKBP Hery indra Cahyono SH MH SIK meminta masa aksi untuk saling menjaga ketertiban untuk menyampaikan aspirasi secara elegan. Jangan menyalahi aturan dan saling menghargai, apalagi sampai merugikan orang lain.
“Ada hal atau aturan yang anda juga kita harus menghargai satu sama, karena jangan sampai hal kecil dibesar-besarkan, dan hal besar malah dikecilkan,” katanya mengingatkan. (cit)
