kicknews.today – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Aliansi Masyarakat Anti Korupsi (AMATI) Lombok Utara, mendukung perbaikan dan penataan ulang manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di semua lini pelayanan berjalan tanpa intervensi atau tekanan dari pihak manapun. Hal itu di sampaikan Pembina LSM AMATI, Agus Salim saat audensi dengan Humas RSUD Lombok Utara, Rabu (3/3).
Menurutnya, beberapa hari paska dilantik Bupati Lombok Utara, H. Djohan Sjamsu bersama Wakil nya mulai melakukannya penataan kembali sejumlah OPD termasuk di jajaran RSUD yang tidak maksimal baik dari aspek kinerja maupun aparatur. Di sebutkan sejak tiga tahun terakhir tatakelola manajemen RSUD berjalan timpang dan cenderung mundur, sehingga kinerja para pengelola RSUD begitu di sorot publik.

“Belakangan ini sejumlah persoalan yang menjadi kritik aparatur yang tidak kompeten dan masih minimnya fasilitas pendukung RSUD. Terus muncul masalah internal seperti keluhan masih rendahnya kesejahteraan karyawan termasuk sejumlah proyek fisik RSUD yang mangkrak hingga tersangkut hukum,” ungkapnya.
“Ini yang harus dibenahi maka jika perlu jajaran harus dirombak sehingga pihak luar yang mengintervensi tidak mudah,” imbuhnya.
Dijelaskan, persoalan yang tak kalah gempar pada tahun lalu yaitu menyangkut layanan Cleaning Servis (CS) hingga pengelolaan parkir juga di sorot warga yang diduga tidak dilakukan secara profesional. Ditegaskan Agus Salim, semua masalah di RSUD yang ditinggalkan pemerintah sebelumnya itu saat ini tengah dilakukan penataan ulang kembali oleh Bupati bersama manajemen.
“Maka itu pimpinan RSUD diharapkan tetap bekerja sesuai aturan di bawah kordinasi kepala daerah tanpa intervensi dari pihak luar RSUD, sehingga hasilnya akan lebih professional dan lebih baik,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Lombok Utara melalui Humas RSUD, Agus Ibrahim, mengatakan prinsip nya manajemen RSUD tetap terbuka untuk kritik dan masukan dari pihak manapun secara konstruktif. Demikian pula penataan dan perbaikan di level internal dan penataan aparatur serta pelayanan tetap dilakukan.
“Hanya saja masih belum maksimal karena beberapa kendala teknis. Namun kedepannya tatakelola RSUD kami yakini akan lebih profesional dan lebih terbuka sebagaimana visi dan misi Bupati Djohan Sjamsu,” pungkasnya.(iko)