in

Akibat korsleting listrik, kerugian kebakaran di Sape Bima capai Rp 2,1 Miliar

Kondisi rumah yang terbakar di Desa Naru, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, pada Ahad, pukul 14.20 WITA

kicknews.today – BPBD Kabupaten Bima menyampaikan kisaran kerugian, akibat kebakaran yang terjadi di Desa Naru Barat Kecamatan Sape Kabupaten Bima, mencapai Rp 2,1 miliar. Penyebabnya, polisi menyebut akibat arus pendek listrik.

“Nilai kerugian yang kita taksir akibat musibah kebakaran tersebut yakni Rp 2,1 miliar,” sebut Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD kabupaten Bima M.Chandra Kusuma AP, Selasa (12/10)

Mengacu pada hasil pendataan oleh tim, sebanyak 65 rumah dan 1 mushala terdampak. Dari jumlah tersebut, sebanyak 34 rumah berada di RT 11 dan 31 rumah berada di RT 12. Sejumlah rumah tersebut dihuni oleh 79 kepala keluarga, 205 anggota keluarga dan 284 jiwa.

Dari 65 rumah tersebut, sebanyak 2 unit rumah 16 tiang, 44 rumah 12 tiang, 6 unit rumah 9 tiang dan 13 unit rumah tembok hangus terbakar. Ditilik dari tingkat kerusakan, sebanyak 48 unit rumah mengalami kerusakan berat dan 17 unit rumah rusak sedang.

“Dugaan kebakaran berawal dari korsleting arus listrik,” pungkasnya.

Sementara itu, Kapolres Bima Kota melalui Kasi Humas Iptu Jufrin menyampaikan, pihaknya telah melakukan olah TKP pada Senin (11/10).

Dalam olah TKP, tim menemukan beberapa kabel tembaga listrik yang menempel pada dinding rumah tamu rumah warga berinisial Af.

Temuan ini, cocok dengan pernyataan saksi mata yang melihat pertama kali api muncul dari atap rumah Af. Sehingga, temuan kabel tembaga tersebut menjadi kuat, sebagai penyebab kebakaran.

“Semua keterangan dan bukti yang ditemukan di lapangan kita cocokan. Kesimpulannya, akibat korsleting atau arus pendek listrik, ” jelasnya.

Saat ini, polisi mengamankan 5 kabel tembaga dan satu tabung gas sebagai Barang Bukti (BB). (rif)

Editor: Nurul

Laporkan Konten