20 Cabor Tolak Keputusan Panitia Musorcab KONI Lombok Tengah

kicknews.today – Sebanyak 20 pengurus Cabang Olahraga (Cabor) menolak hasil kinerja penitia Musyawarah Olahraga Kabupaten (Musorkab) KONI Lombok Tengah (Loteng). Protes itu dipicu beberapa Cabor yang hak suaranya dicoret pada Musorkab yang akan digelar akhir Maret 2021 mendatang.

Ketua Bidang Organisasi KONI Loteng, H Arif Rahman Hakim mengatakan, bahwa dirinya selaku unsur Ketua selama ini tidak pernah diundang dalam persiapan Musorkan tersebut.

Sehingga dirinya dan beberapa Pengurus Cabor angkat bicara terkait dinamika yang terjadi ditubuh KONI Loteng atas kebijakan Plt yang telah ditunjuk.

“Kita tidak mau di tubuh KONI ini ada skorsing. Kita ingin sama-sama membangun olahraga. Kalau semua Cabor dicoret, siapa yang akan jadi anggota KONI?,” ujarnya kepada wartawan dalam konferensi Pers Rabu (17/3).

Ia juga mengatakan, bahwa persoalan yang terjadi itu telah disampaikan kepada KONI Provinsi NTB. Karena pihaknya menilai dalam dinamika itu ada hal upaya menjegal suara cabor guna menentukan hal suaranya dalam memilih Ketua KONI Loteng.

“Kami minta semua Cabor dimasukan dalam Musorkab. Apabila Musorkab tidak berjalan, pengurus KONI bisa dikarateker supaya kegiatan bisa berjalan,” jelasnya.

“Kami tuntut terima semua Cabor, apapun hasil musorcab pasti diterima,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Cabor Asosiasi Futsal Kabupaten Loteng, Adi Bagus Karya mengatakan, bahwa KONI itu selalu menjujung tinggi sportifitas, namun dalam pelaksanaan musorkab ini panitia tidak meloloskan beberapa cabor.

“Kami 20 Cabor menyatakan menolak hasil kinerja Panitia Musorcab Loteng,” katanya.

Terpisah, Plt Ketua KONI Loteng, M Samsul Qomar mengatakan, bahwa pihaknya saat ini sedang mempersiapkan pelaksanaan Musorcab yang akan digelar tanggal 25 Maret. Dari 31 Cabor yang terdata, berdasarkan hasil verifikasi Tim Panitia Musorcab yang lulus untuk memberikan hak suaranya itu sebanyak 25 Cabor.

“Ada 25 Cabor yang akan memberikan hak suaranya. Sedangkan 6 Cabor tidak lulus verifikasi,” jelasnya.

Dijelaskan, cabor yang tidak lulus verifikasi tersebut, karena melanggar AD/ART dan masa kepengurusan telah lewat dan ada cabor yang tidak memiliki pengurus . Enam cabor yang tidak lulus itu yakni PSSI, PBSI, PBVSI, Senam, Panah dan Ikatan Motor Indonesia (IMI).

“Calon ketua KONI yang mendaftar itu ada tiga nama di Panitia,” singkatnya. (Ade)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI