kicknews.today – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Lombok Utara (KLU) kembali menunjukkan komitmennya dalam menyelesaikan persoalan rumah tidak layak huni (RTLH) melalui peluncuran program inovatif bertajuk Jumat Bedah Rumah (JUBAH).
Program ini menyasar warga yang belum memiliki rumah atau masih tinggal di hunian yang tak layak, dengan semangat gotong royong sebagai fondasi utamanya.

Bupati KLU, Najmul Akhyar secara resmi meluncurkan program ini pada Senin (28/04/2025), sebagai bentuk nyata kepedulian pemerintah terhadap kondisi perumahan masyarakat, khususnya pasca-gempa dahsyat tahun 2018 yang menyisakan sekitar 2.700 unit rumah belum terselesaikan.
“Dengan kolaborasi dan gotong royong, persoalan rumah layak huni bisa kita atasi bersama. Program JUBAH adalah salah satu ikhtiar kami untuk meringankan beban masyarakat yang belum memiliki tempat tinggal yang memadai,” ujar Najmul.
Yang menjadi keunggulan program ini, menurut Bupati, adalah pendanaannya yang tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Seluruh pembiayaan bersumber dari partisipasi sukarela para Aparatur Sipil Negara (ASN), perusahaan, serta komunitas-komunitas sosial yang peduli terhadap kesejahteraan masyarakat.
“Ini murni sukarela. Tidak satu rupiah pun dari APBD. Maka dari itu, mari sisihkan sedikit dari rezeki kita untuk membantu saudara-saudara kita,” katanya.
Pada peluncuran perdananya, JUBAH langsung mendapat dukungan dari Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Amerta Dayan Gunung (PDAM) yang menjadi pihak pertama memberikan kontribusi nyata.
Direktur Perumda, Firmansyah menyampaikan bahwa dana untuk membedah rumah bersumber dari internal perusahaan sebagai bentuk kepedulian sosial.
“Program ini adalah gagasan langsung dari Bupati dan Wakil Bupati, menyasar masyarakat di seluruh wilayah KLU. Kami dari PDAM merasa terhormat menjadi yang pertama berkontribusi,” jelas Firmansyah.
Sebagai bentuk tambahan dukungan, PDAM juga memberikan meteran air secara gratis kepada penerima bantuan JUBAH perdana, yaitu Ibu Inaq Aisiah, warga yang terdampak gempa 2018 dan hingga kini belum memiliki rumah sendiri.
Inaq Aisiah, yang selama ini tinggal menumpang di rumah tetangga, akhirnya dapat tersenyum kembali berkat bantuan rumah layak huni dari program JUBAH. Peluncuran program ini menjadi harapan baru bagi ribuan warga Lombok Utara lainnya yang masih berjuang mendapatkan tempat tinggal yang layak.
Dengan semangat gotong royong dan kepedulian sosial, JUBAH diharapkan mampu menjadi gerakan masif dalam menuntaskan masalah perumahan di Lombok Utara secara berkelanjutan. (gii-bii)