kicknews.today – Puluhan ekor penyu kesulitan bertelur karena abrasi di Spot Wisata Pantai Sunrise Land Lombok (SLL) Desa Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur. Dari pengakuan pengelola SLL, kejadian itu sudah sering kali ditemukan.
“Kami menemukan adanya Penyu yang gagal bertelur dan memilih untuk kembali lagi ke laut akibat minimnya lokasi tempat berkembang biak,” kata Pengelola SLL, Qori Bayyinaturrosyi, Minggu (21/7/2024).
Qori mengaku, kondisi pasir di pesisir pantai sudah berkurang akibat abrasi dan aktivitas penutupan pasir oleh tanah urukan. Kondisi pasir tersebut, tidak memungkinkan bagi Penyu untuk berkembang biak, sebab kedalaman tempat penyu menanam telur sekitar setengah meter.
Bahkan kata dia, pihaknya menemukan seekor Penyu ukuran besar dengan bobot sekitar 50 kilo gram yang hendak naik bertelur di SLL pada Sabtu dini hari. Penyu tersebut terlihat kesulitan menemukan tempat untuk mengubur telur-telurnya.
“Penyu yang kami temui ini adalah spesies langka,” ungkap dia.
Pihaknya pernah melakukan intervensi terhadap penyu-penyu tersebut dengan cara membuatkannya lubang tempat bertelur. Namun Penyu itu, enggan untuk meletakkan telurnya di lubang tersebut.
“Saat hendak bertelur, kita selalu siaga melakukan pemantauan telur-telur. Bahkan, kami pernah sampai tengah malam nungguin penyu bertelur agar telurnya aman,” tambahnya.
Ia harap, adanya regulasi dari pemerintah daerah terkait perlindungan spesies Penyu dan terkait lingkungan pantai pasir di wilayah wisata. Apalagi spesies satu ini menurut dia, harus dijaga dan dirawat. (cit)