Pulang berwisata di Mandalika, 2 perempuan asal Lombok Barat lolos dari pelaku begal di Bypass

kicknews.today – Emiya Putri 40 tahun seorang perempuan asal Desa Narmada Kecamatan Narmada Lombok Barat menjadi viral di media sosial lantaran aksinya yang lolos dari kejaran Begal di Bypass Lombok Tengah. Aksi begal itu terjadi persis setelah terowongan kedua dari arah Bundaran Sirkuit menuju Mataram pada Lebaran Topat, Sabtu (29/4).

Emiya saat itu pulang dari pantai Aan Kuta Mandalika bersama keluarganya. Namun mobil keluarganya terlebih dahulu berangkat pulang. Sehingga ia dan adiknya yang bernama Heriana pulang belakangan, kira-kira 7 menit lebih dari keberangkatan keluarganya.

“Kita belakangan jalannya. Nah waktu melewati jalan Bypass Bundaran di Kuta di sana masih ramai orang-orang, dan juga lampunya penerang jalannya nyala,” jelas Emiya kepada kicknews melalui Whatsapp, Minggu (30/4).

Diakuinya, Emiya sempat membisikkan kepada telinga adiknya saat melewati jalan bypass yang waktu itu sepi, sekitar pukul 19.50 Wita. Tak ada pemukiman penduduk atau kendaraan lain yang ditemui, seketika saja setelah melewati terowongan kedua ia dikejar oleh pembegal.

“Mereka 2 orang pakai 2 motor. Yang satu dari belakang yang 1 lagi dari samping dengan melawan arus. Nah, waktu itu orang yang dari belakang coba pukul adik saya yang di belakang, tapi gak kena malah yang kena tangan saya,” ceritanya, sambil mengirim foto tangannya yang lebam akibat ulah begal itu.

Dari keterangannya kondisi jalan saat itu sangat gelap karena lampu penerang jalan mati total, Emiya mengaku, orang yang melawan arus itu kemudian juga loncat dari motornya kemudian memukul Emiya dari depan. Namun ia berhasil menangkis dengan respect pukulan dari pembegal itu.

“Ya Allah, saya gak bisa bayangkan situasi saat itu kaya gimana, saya gak banyak pilihan waktu itu setelah berhasil tangkis terus saya gas motor yang kami pakai,” jelasnya.

Dengan kondisi gelap gulita, motor yang ia pakai juga dalam kondisi kurang performanya. Akhirnya terjadi kejar-kejaran antara ia dan kedua begal, mereka berdua sangat berharap waktu itu bisa menemukan pemukiman atau kendaraan lain yang melintas di jalan tersebut.

“Lamanya saya temukan kendaraan atau pemukiman yang penting kita selamat, tapi kita dikejar sampai 50 meter. Itupun gara-gara ada kendaraan lain yang melintas kita jumpai setelah itu penerang motor begal itu sudah hilang saat beberapa kali noleh ke belakang,” katanya.

Ia bersyukur bisa lolos dalam kejadian yang hampir menimpanya bersama adiknya itu. Ia langsung pulang kerumah orang tuanya di Desa Tapon di Kecamatan Pringgarata Lombok Tengah.

“Saya ceritakan langsung ke orang tua dan suami yang sudah lebih dulu di sana, tapi perasaan was-was itu gak bisa hilang sampai sekarang,” katanya

Ditanya mengenai korban yang tak melaporkan kejadian tersebut ke Polres Lombok Tengah, ia mengatakan cukup ia viralkan di medsos saja. Namun, jika aparat melihat postingan saya pasti mereka akan mengambil tindakan.

Emiya juga menitip salam untuk jajaran Polres Lombok Tengah supaya lebih di kroscek jalan-jalan yang sepi terutama di lokasi yang banyak menjadi incaran para pembegal di Lombok Tengah.

“Pos penjagaannya jangan cuma di tempat yang ramai saja. Jangan cuma di event-event saja baru ada penjagaan ketat. Bagaimana kita bisa aman berkunjung ke tempat pariwisata kalau seperti ini,” katanya. (ys)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI