kicknews.today – Kasus penelantaran jamaah umroh oleh PT Mayyasa Lombok ternyata bukan pertama kali terjadi. Sebelum 93 jamaah Lombok Tengah ditelantarkan di bandara Soekarno-Hatta pada Sabtu (8/4), belasan jamaah juga mengalami kasus yang sama pada 23 Februari 2023.
“Jadi pada Februari lalu, kami dari PT Zamzam NTB membantu 11 jamaah yang sudah tertahan tiga hari di Jakarta,” ungkap Aisyah Mohamad, komisaris PT Berkah Zamzam NTB, Senin (10/4).

Aisyah mengaku awalnya dihubungi agen PT tersebut bernama ibu F (inisial) untuk meminta bantuan memberi solusi keberangkatan jamaah umroh ke Jeddah pada 23 Februari. Kebetulan pada 24 Februari ia kembali ke Jakarta dan bertemu agen serta jamaah yang terkandas. Alhamdulillah, PT Berkah Zamzam NTB bisa memfasilitasi tiket dan hotel para jamaah karena mereka semua sudah mempunyai visa.
Di hari yang sama dari pihakhnya issued tiket untuk 11 jemaah tersebut. Akhirnya 11 jamaah berhasil diberangkatkan pada tanggal 27 Februari via Surabaya dan mereka kembali ke tanah air pada 7 Maret 2023.
“Kami dari PT Berkah Zamzam ikhlas dan bersyukur bisa membantu jamaah tersebut , apalagi jamaah tersebut berasal dari daerah kami NTB,” kata Aisyah.
Pasca kasus tersebut, Owner AMC asal Singapura ini dikagetkan lagi dengan kasus 93 jamaah umroh dari PT Mayyasa ditelantarkan di Bandara Soekarno-Hatta. Ia sangat prihatin dengan kondisi tersebut, apalagi jumlahnya tidak sedikit.
“Semoga ada solusi terbaik,” harapnya.
Kasus penelantaran 93 jamaah umrah asal Lombok Tengah, dengan pimpinan perjalanan TGH Fadli atau Tuan Guru Bodak menuai reaksi banyak pihak. Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag NTB Eka Muftati’ah pun mendesak pihak travel dalam hal ini PT Mayyasah milik Lalu Muh Ikbal Asari untuk segera mencarikan solusi.
“Kami sudah panggil pihak travel. Kami berupaya agar mereka segera memberangkatkan jamaah, kita tunggu saja seperti apa usahanya. Kami sih yang penting jamaah ini aman, itu saja yang kami harapkan,” katanya melalui Whatsapp, Minggu malam (9/4)
Saat ini, ungkap Muftati’ah, Kemenag NTB tengah berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk travel umrah untuk memastikan apakah seluruh jemaah akan tetap diberangkatkan ke tanah suci atau tidak.
“Sedang kami konfirmasi ke berbagai pihak terkait, dan dari informasi saat ini para jamaah sekarang sudah berada di salah satu hotel di Jakarta,” bebernya.
Ia pun meminta pihak travel tidak hanya mengumbar janji. Travel umrah juga didesak untuk benar-benar memastikan segala keperluan keberangkatan jemaah agar tidak mengalami kendala selama berada di Arab Saudi.
“Saya sampaikan ke pihak travel, jangan buat janji mulu, jika belum fix urusannya jangan paksakan berangkat. Kalau diberangkatkan, tapi masih ada masalah, kemudian ditelantarkan lagi di Arab Saudi, lebih baik jangan,” tegasnya.
Kemenag NTB juga masih mengumpulkan informasi penyebab puluhan jemaah itu tak bisa diberangkatkan tepat waktu sehingga telantar di Jakarta.
Mereka awalnya akan diterbangkan ke Arab Saudi pada Rabu 5 Maret 2023 oleh PT Mayyasah. Perusahaan travel tersebut beralamat di Kelurahan Tiwugalih, Kecamatan Praya, Lombok Tengah. Akan tetapi, para jamaah umrah justeru ditelantarkan di Jakarta. (jr)