kicknews.today – Kabupaten Lombok Utara (KLU) akan segera memiliki alun-alun kota yang digadang-gadang menjadi ikon baru daerah Lombok Utara. Pembangunan proyek ini diperkirakan menelan anggaran sebesar Rp 12-13 miliar. Pencairannya akan dilakukan secara bertahap.
Baca Juga: Kejari usut kemungkinan penyimpangan Dana DIPA dan BOS di MAN 3 Loteng

Saat ini, tahap pertama sudah memiliki alokasi dana sebesar Rp 5,8 miliar, yang akan digunakan untuk membangun bagian-bagian penting terlebih dahulu.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) KLU, Kahar Rizal menjelaskan, anggaran tahap awal ini belum cukup untuk menyelesaikan seluruh proyek, sehingga pembangunan akan difokuskan pada beberapa bagian utama.
“Tahap pertama ini baru tersedia anggaran Rp 5,8 miliar itu fisiknya. Jadi belum bisa meng-cover semuanya, baru beberapa item yang penting di dalam alun-alun itu yang bisa diselesaikan dengan angka itu,” ujarnya, Kamis (13/03/2025).
Dikatakan Kahar, ada beberapa bagian yang akan dibangun pada tahap pertama seperti tampak depan alun-alun, jalan akses masuk kantor bupati, jogging track dan fasilitas pendukung lainnya.
Meski proyek ini direncanakan berjalan bertahap, Bupati KLU berharap pembangunan alun-alun dapat diselesaikan dalam satu tahap. Untuk itu, pihaknya meminta agar dilakukan perhitungan ulang terkait kebutuhan anggaran.
“Tadi disampaikan beliau (Bupati KLU, Red), kalau alun-alun ini dibangun satu tahap selesai. Makanya tadi diminta kepada kami untuk segera menghitung dan mengestimasi kebutuhan anggarannya berapa,” ungkapnya.
Sebelumnya, estimasi awal anggaran untuk pembangunan alun-alun ini mencapai Rp 18 miliar. Namun setelah dilakukan penyesuaian desain dan pengurangan beberapa item, anggarannya bisa ditekan hingga Rp 12-13 miliar.
“Kemarin kami pernah diberikan harapan oleh TPAD menambah uang, sehingga totalnya mungkin lebih kurang antara Rp 12-13 miliar. Itu bisa kita selesaikan tuntas (semua terbangun),” katanya.
Pembangunan alun-alun KLU sebenarnya sudah siap secara teknis, termasuk Detail Engineering Design (DED) dan anggaran tahap pertama yang sudah tersedia.
Namun, ada satu kendala yang masih harus diselesaikan, yaitu hibah lahan dari TNI kepada Pemkab KLU. Lahan Koramil yang berada di sekitar kantor Bupati KLU perlu dipindahkan, tetapi hingga kini proses hibahnya masih dalam tahap penyelesaian.
“Jadi kami sudah minta izin, Februari kemarin kita sudah eksekusi. Mereka memberikan dukungan juga sebenarnya, cuma hingga saat ini kami masih menunggu. Minimal kita dapatkan izin saja dulu walaupun surat hibahnya belum, tapi itu kan dalam proses. Jangan sampai itu menghambat,” jelasnya.
Jika izin hibah lahan sudah diberikan pada Maret ini, Pemda KLU menargetkan proyek bisa segera dilelang dan dieksekusi tanpa hambatan.
Baca Juga: Jual sabu saat Ramadhan, pria asal Praya ditangkap
Dengan adanya alun-alun ini, diharapkan KLU memiliki ruang terbuka hijau yang dapat menjadi pusat kegiatan masyarakat, baik untuk rekreasi, olahraga, maupun acara keagamaan dan kebudayaan. (gii-bii)