kicknews.today-Puluhan pemuda melakukan aksi hearing di Kantor Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) untuk mendesak realisasi program 1.000 sapi di Desa penyangga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Koordinator aksi, Saidin Alfajri mengatakan, kontrak pengadaan proyek program 1.000 Sapi tersebut telah selesai akhir tahun 2020. Namun, program tersebut hingga saat ini belum tuntas disalurkan kepada masyarakat.

“Program 1.000 Sapi ini belum tuntas. Ada apa?,” tanyanya, Kamis (8/7).
Oleh sebab itu, pihaknya datang untuk mendesak dinas terkait supaya segera menyelesaikan program tersebut. “Masyarakat berharap bantuan itu segera tuntas diberikan,” pungkasnya.
Sekretaris Dinas Pertanian dan Peternakan Loteng, Taufikurrahman mengatakan, penyaluran program 1.000 Sapi tersebut memang tidak sesuai dengan yang diharapkan. “Memang benar belum tuntas disalurkan,” akunya.
Dari data sementara, jumlah Sapi yang telah disalurkan di lima desa, diantaranya 500 ekor pejantan dan 200 ekor sapi betina. Sehingga sisa yang belum disalurkan itu sekitar 200 ekor.
“Sekitar 200 ekor yang belum,” katanya.
Terkait persoalan tersebut, pihaknya telah melakukan komunikasi dan Balai Benih Inseminasi (BBI) selaku pihak pelaksana program. Karena perpanjangan kontrak telah dilakukan, namun program itu belum tuntas.
“Alasan pihak pelaksana masih kesulitan dalam mencari bibit. Kita tunggu saja, karena ini program dari Pusat. Pemerintah Daerah hanya memfasilitasi,” pungkasnya.
Untuk diketahui, bantuan sapi yang menelan anggaran miliaran tersebut diberikan kepada Kelompok Ternak di Lima Desa yakni Desa Mertak, Sukadana, Teruai, Bangket Parak, dan Pengengat Kecamatan Pujut. (Ade)