Prof. Kadri ungkap 2 faktor Farin bisa menang di Pilkada Lombok Barat 2024

kicknews.today – Ketua Pusat Studi Demokrasi dan Kebijakan Publik (PusDeK) UIN Mataram sekaligus pengamat politik, Prof. Kadri punya pandangan tentang figur Nauvar Furqony Farinduan atau Farin di Pilkada Lombok Barat 2024. Posisi Farin sebagai Wakil Ketua DPRD Provinsi NTB menurutnya, bisa menjadi tambahan amunisi memenangkan pertarungan di kontestasi lima tahunan itu.

Sebagaimana diketahui bahwa setelah kalah dalam Pilkada Lombok Barat tahun 2018, Farin berhasil menjadi anggota legislatif NTB Dapil Lombok Barat – Lombok Utara melalui Partai Gerindra dengan jumlah suara yang terbilang besar. Karir Farin pun di DPRD Provinsi NTB terus melejit setelah dilantik Wakil Gubernur NTB Hj Rohmi Djalilah menjadi Wakil Ketua DPRD Provinsi NTB 2019-2024, pada Agustus tahun 2022 lalu.

Menurut Prof Kadri, keterpilihan Farin sebagai anggota DPRD NTB dan keikutsertaannya dalam Pilkada Lombok Barat tahun 2018 merupakan modal dasar baginya untuk mendapatkan suara dalam Pilkada 2024.

“Nama Farin tidak asing bagi warga Lombok Barat. Keikutsertaannya dalam Pilkada tahun 2018 dengan perolehan suara 32,95 persen dan dalam Pemilu legislatif 2019 yang berhasil mengantarnya ke gedung DPRD NTB adalah fakta politik yang mengindikasikan tingginya popularitas dan elektabilitasnya di Lombok Barat,” ungkap Prof. Kadri pada kicknews.today, Rabu (21/6).

Modal ini lanjut Kadri akan diperkuat lagi dengan peran dan tugasnya sebagai Wakil Ketua DPRD. Dimana dengan fungsi legislasinya Farin bisa memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya untuk berkonsolidasi bagi kemenangannya dalam Pilkada 2024 mendatang.

Guru Besar Ilmu Komunikasi UIN Mataram ini menyebut setidaknya ada dua faktor Farin berpeluang menang dalam Pilkada Lombok Barat nanti. Pertama adalah faktor Dr. H. Zaini Arony sebagai bapak sekaligus guru politiknya dan ketepatan dalam memilih calon wakilnya.

“Zaini Arony, figur yang masih kuat dalam Pilkada Lombok Barat karena jasa dan pengabdiannya selama menjadi Bupati masih dikenang oleh masyarakat. Terlebih ia memiliki basis massa militan yang besar,” katanya.

Terkait dengan calon Wakil Bupati, Prof Kadri menekankan pentingnya pertimbangan geopolitik dan elektabilitas figur calon pendampingnya.

“Farin berasal dari wilayah Selatan Lombok Barat, maka harus mencari calon wakil yang berasal dari wilayah utara seperti Kecamatan Gunung Sari dan Batu Layar atau wilayah tengah seperti Kecamatan Narmada dan Lingsar yang memiliki elektabilitas tinggi yang dibuktikan dengan keterpilihannya dalam kontestasi politik,” katanya.

Dilihat dari regulasi yang ada, Pilkada Lombok Barat 2024 tanpa incumbent, karena saat Pilkada berlangsung nanti tidak ada Bupati dan Wakil Bupati, sebab saat itu Lombok Barat dipimpin oleh Penjabat Bupati. Situasi Pilkada tanpa incumbent menurutnya akan mempermudah jalan bagi Farin dalam memenangkan Pilkada. “Akan tetapi Farin harus mampu berkontribusi terlebih dahulu dalam memenangkan Partai Gerindra di Lombok Barat pada Pemilu legislatif Pebruari 2024 mendatang agar keinginannya untuk menjadi Lombok Barat 1 bisa mulus,” pungkasnya. (ys)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI