Mariadi siap pimpin Partai Golkar di Lombok Utara

kicknews.today – Wakil Ketua II DPRD Lombok Utara Mariadi rupanya akan mencalonkan diri dalam Musrawarah Daerah (Musda) DPD II Partai Golkar.

Musda yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat itu agaknya menjadi penentu kebangkitan partai berlambang pohon beringin ini di kabupaten termuda di Nusa Tenggara Barat. Demikian diungkapkan Mariadi, Senin (5/4).

Menurutnya, musda ini merupakan bentuk konsolidasi bagi partai politik dan saat ini mayoritas partai sudah melakukan itu hingga menyisakan Golkar. Secara aturan, musda ini normalnya lima tahun sekali dilaksanakan merujuk sesuai dengan hasil munas. Musda provinsi idealnya dilakukan 3 bulan setelah munas tuntas, dan musda kabupaten paling telat 6 bulan setelah munas.

“Kita di NTB ini termasuk telat karena partai yang lain sudah lakukan. Dan sesungguhnya massa Golkar sedang menunggu siapa nahkoda partai Golkar ke depan,” ungkapnya.

Berbicara peluang saat ini Mariadi mengatakan, Djekat Demung yang saat ini menduduki DPD Golkar II Lombok Utara tercatat sudah dua periode memimpin. Maka jika mengacu AD/ART pria yang akrab disapa Amaq Djekat tersebut tidak bisa mencalonkan diri kembali kecuali ada deskresi dari DPP maka ia bisa mengikuti musda kali ini.

Mariadi sendiri sadar jika dirinya bukan tanpa saingan, pasalnya ia mendengar ada beberapa kader Golkar yang notabene saat ini duduk di Fraksi juga mengincar posisi serupa.

“Saya lihat di Lombok Utara tidak hanya saya yang ingin maju, saya dengar selentingan teman-teman di fraksi ingin mencoba peruntungan untuk maju jadi calon ketua DPD Golkar ada Ikhwanudin, Debi Ariawan juga sampaikan seperti itu,” jelasnya.

“Tapi nantinya siapapun yang akan maju dalam musda Golkar yang akan datang maka DPP mengisyaratkan untuk ambil keputusan yang paling manis. Tetapi kalau musyawarah tidak bisa dilaksanakan maka DPD itu akan dipilih secara normal,” imbuhnya.

Adapun pemilik suara dalam Musda Golkar DPD II di antaranya ketua kecamatan, DPD II satu suara, kemudian sayap partai yang didirikan dan mendirikan satu suara, dan DPD I satu suara juga. Sementara perihal jadwal kapan akan diselenggarakan pihaknya di kabupaten masih menunggu dari provinsi.

Kendati demikian, Mariadi sesungguhnya melihat Golkar KLU saat ini cukup miris, pasalnya trend partai dinilai menurun. Sebab ketika Pileg pertama kali Golkar mampu menduduki posisi Ketua DPRD, sementara dalam Pileg kedua posisi Golkar justru lengser menjadi Wakil Ketua I. Selanjutnya dalam Pileg yang teranyar kondisi Golkar turun satu tingkat menjadi Wakil Ketua II hingga sekarang.

“Ini salah satu instrument dalam rangka mengevaluasi partai sekaligus mengukur pengkaderan di masing-masing wilayah sudah terlaksana bagus dan tidak. Semua kita punya peluang, teman-teman ingin maju dan memenangkan tetapi kita harap ada kompromi politik yang bagus. Kalau saya dipersilakan jadi Ketua DPD II maka yang lain kita bicarakan dengan arif dan bijaksana untuk posisi apa yang strategis,” pungkasnya.(iko)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI