Polda NTB antisipasi pembubaran penonton WSBK 2023, Wakapolda: Biasanya berantakan

kicknews.today – Pastikan keamanan, kenyamanan dan kelancaran Event World Superbike (WSBK) tahun 2023 di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Polda NTB menyiapkan personel gabungan TNI Polri dan stakeholder terkait lainnya sebanyak 2.367. Ribuan pasukan pengamanan event dunia itu mulai diterjunkan, Selasa (28/2).

“Operasi Mandalika Rinjani 2023 ini, akan berlangsung mulai sejak 1-7 Maret 2023,” terang Waka Polda NTB, Brigjen Pol Ruslan Aspan, usai memimpin apel gelar pasukan Operasi Mandalika Rinjani 2023.

Pengamanan WSBK 2023, Polda NTB menerjunkan 2.200 personel. Sementara 167 personel merupakan BKO dari Polda Bali, Jawa Timur dan Mabes Polri.

Selama WSBK 2023 kata Ruslan, personel akan terfokus pada masalah gangguan Kamtibmas. Tidak hanya itu, kelancaran lalu lintas juga diantisipasi Polda NTB.

“Belajar dari pengalaman WSBK sebelum, waktu kedatangan penonton masih teratur sesuai arahan personel. Nah, yang jadi masalah pada saat bubar biasanya berantakan, itu kami antisipasi,” ucap Ruslan.

Untuk itu, Wakapolda NTB mengarahkan Dirlantas, agar saat di lapangan nanti personel mengutamakan keselamatan dan kenyamanan penonton WSBK.

“Ukuran kami agar bagaimana masyarakat aman, jadi personel harus tetap siaga terutama yang lalu lintas,” tukasnya.

Sementara Polres Lombok Barat siapkan tiga pos pengamanan untuk event WSBK. Kapolres Lombok Barat AKBP Bagus Nyoman Gede Junaedi mengatakan, pos pengamanan WSBK berada di Pelabuhan Lembar, Posko WSBK Pelabuhan Gili Mas, dan Bundaran Giri Menang Square (GMS) Gerung.

“Melalui kegiatan pengamanan tersebut, tentunya kehadiran kepolisian di tengah-tengah masyarakat untuk mencegah segala bentuk gangguan Kamtibmas. Mengurangi niat pelaku kejahatan di wilayah Hukum Polres Lombok Barat,” jelasnya.

Selain itu, Polres Lombok Barat juga mengantisipasi terhadap pintu masuk seperti pelabuhan alternatif lainnya

“Pelabuhan alternatif yang tersebar juga menjadi perhatian seperti, Perbatasan KLU – Lombok Barat, Pelabuhan Senggigi Beach, Pelabuhan Tawun, dan Pelabuhan Marina DelRey,” jelas Jun.

Jun juga menjelaskan, pelabuhan alternatif ini merupakan jalur resmi, sehingga tetap harus diantispasi dengan segala bentuk gangguan yang mungkin saja terjadi. Bentuk kegiatannya adalah melalui kegiatan Cipta Kondisi maupun kegiatan imbangan oleh Seluruh jajaran Polres Lombok Barat.

“Kegiatan imbangan ini sebenarnya terlaksana, hanya saja intensitasnya yang ditingkatkan. Baik itu melalui kegiatan preemtif, preventif, dan represif bila menemukan pelanggaran hukum, dengan melakukan tindakan penegakan hukum,” jelasnya. (ys)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI