Dinas Kesehatan NTB Gandeng UNICEF dan PKBI: 70 Sanitarian dilatih pengawasan kualitas air di Lombok Timur
kicknews.today – Sebanyak 70 sanitarian dari 18 Puskesmas di Lombok Timur mengikuti orientasi pengawasan kualitas air yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi NTB bekerja sama dengan Perkumpulan Keluarga Berencana (PKBI) Daerah NTB dan UNICEF. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kapasitas sanitarian dalam memantau dan menjaga kualitas air di wilayah mereka.

Meningkatkan Kapasitas Sanitarian
Pelatihan yang berlangsung selama tiga hari di Lombok Syariah Hotel ini dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur, Dr. H. Fathurrahman, S.KM., MM. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya pemantauan kualitas air sesuai dengan Permenkes No. 2 Tahun 2023 tentang Kesehatan Lingkungan. “Sanitarian adalah ujung tombak dalam memastikan kualitas air yang aman, terutama di wilayah kerja puskesmas,” ujarnya.

Dr. Fathurrahman juga menyoroti hubungan erat antara kualitas air dan kesehatan masyarakat, termasuk dalam upaya pencegahan stunting dan diare. “Buruknya akses air minum, sanitasi, dan higienis berkontribusi signifikan terhadap malnutrisi dan kejadian diare,” tambahnya.

Kolaborasi Multi-Stakeholder
Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Tim Fasilitator dari Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Tim dari Bapelkes Mataram, dan Direktur PKBI cabang Lombok Timur. Rostia La Ode Pado, WASH Officer UNICEF untuk NTT dan NTB, menegaskan komitmen UNICEF dalam memastikan hak anak atas akses air bersih dan sanitasi yang layak. “Forum Air Dunia edisi ke-10 di Bali menekankan pentingnya kolaborasi multi-stakeholder dalam isu air untuk kesejahteraan bersama,” kata Rostia.

Penguatan Kapasitas dan Pertukaran Pengalaman
Setelah pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi dari berbagai narasumber, termasuk Anita Rentauli Gultom dari Kemenkes RI yang membahas kebijakan pengawasan kualitas air minum dan Suprapto dari HAKLI yang menguraikan prinsip dan strategi pengawasan kualitas air.
Para peserta kemudian dibagi ke dalam dua kelas untuk mengikuti sesi praktikum dan pembelajaran yang dipandu oleh fasilitator. Agus Khairi, Direktur PKBI Lombok Timur, menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan kegiatan ini dan mengharapkan hasil pelatihan dapat terintegrasi dengan program lain seperti eliminasi TB (Tubercolosis).

Harapan dan Masa Depan
Melalui pelatihan ini, diharapkan para sanitarian dapat menjalankan tugas mereka dengan lebih profesional dan efektif, meningkatkan kinerja pelayanan di Puskesmas, dan memastikan masyarakat mendapatkan akses air yang aman. Kolaborasi antara Dinas Kesehatan, PKBI, dan UNICEF diharapkan terus berlanjut, memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat Lombok Timur.
Dengan NTB telah mencapai status deklarasi pilar 1, 2, dan 3 STBM, kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkuat perilaku pengelolaan air dan makanan yang aman. “Semoga dengan adanya kegiatan ini, peserta dapat saling bertukar praktik baik dan pembelajaran dalam melakukan pengawasan kualitas air dan kampanye di masyarakat,” tutup Rostia.
Kegiatan ini menegaskan komitmen berbagai pihak dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat melalui pengawasan kualitas air yang lebih baik dan berkelanjutan. (red.)