Pj Gubernur NTB sebut kondisi hutan di Pulau Sumbawa memprihatinkan

kicknews.today – Penjabat (Pj) Gubernur NTB Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si menyebutkan kondisi hutan di NTB cukup memprihatinkan. Terlebih potensi penggurunan di Pulau Sumbawa lebih dahsyat dibandingkan di Lombok.

“Kondisi hutan di NTB saat ini memprihatinkan. Oleh karena itu, kita mesti bijak mengelolanya. Sebab, alam adalah warisan yang akan diberikan kepada anak cucu kedepannya,” kata PJ Gubernur NTB saat membuka kegiatan Focus Group Discussion (FGD) ke-5 bertajuk Pengembangan Model Resolusi Konflik Pengelolaan Hutan Berbasis Kearifan Lokal NTB di sebuah kawasan hotel di Lombok Barat, (20/10).

Miq Gite sapaan akrab Pj Gubernur NTB menyambut baik kegiatan FGD yang dihadiri pakar dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan sejumlah narasumber yang hadir. Dia berharap, FGD bisa menghasilkan sesuatu yang baik bagi pelestarian lingkungan.

Menurut Miq Gite, dengan kondisi hutan NTB yang memperingatkan perlu ada terobosan-terobosan baru. Lalu bagaimana bisa didiskusikan dengan pikiran-pikiran yang bisa dituangkan dalam terapan realisasinya. Kedepannya hutan bisa lestari dan beternak bisa mandiri.

“Saya prihatin, perlu kearifan lokal apa yang bisa dikembangkan untuk merubah perilaku masyarakat. Mungkinkah pola beternak lepas menjadi pola beternak kandang, sebagaimana dilakukan di Lombok,” kata Miq Gite sembari setengah bertanya.

“Kita harus bijak melakukan langkah-langkah yang positif untuk menjaga, melestarikan dan mengembalikan kualitas lingkungan hutan yang sebaik-baiknya di masa yang akan datang,” tambahnya.

Sementara Rektor Universitas Muhammadiyah Mataram (Ummat), Drs. Abdul Wahab, M.Ab menyampaikan pihaknya melakukan inisiasi melalui FGD ke-5 ini untuk bagaimana mengembalikan hutan-hutan yang banyak dirambah masyarakat (illegal logging) melalui nilai kearifan lokal yang harus diperjuangkan.

“Fokusnya itu bagaimana menghidupkan kembali hutan masyarakat yang sudah dirambah,” ungkapnya.

Dijelaskannya, Ummat sudah diberikan lahan garapan hutan seluas 93,5 hektar oleh Kementerian Kehutanan.

“Kita punya komitmen yang kuat untuk menjaganya, kita sudah melakukan penanaman pohon sebagai upaya menghijaukan kembali. Menciptakan kualitas lingkungan hutan yang hijau dan rindang,” tutupnya. (jr)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI