Survei Pilkada Lombok Utara: JODA unggul 17 persen dari NADI

kicknews.today – Lembaga Prediksi Survei dan Statistik Indonesia (Presisi) merilis hasil survei Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Lombok Utara. Berlokasi di Mataram, Kamis (3/12) disebutkan jika Pasangan Calon (Paslon) Djohan-Danny (JODA) unggul atas rivalnya dengan selisih 17,27 persen. Demikian diungkapkan Direktur Presisi Darwan Samudja.

Menurutnya, angka tersebut muncul setelah satu minggu dari tanggal 23 November sampai 29 November melakukan terapan dilapangan. Dengan menerapkan metode sampling multistage random sampling yang melibatkan 440 responden dan melibatkan seluruh desa di Lombok Utara. Wawancara tatap muka responden menggunakan kuisioner menghasilkan margin eror hanya 4,8 persen saja.

“Kemenangan JODA sudah ada didepan mata, bahkan kita bisa katakan dari hasil survei unggul di empat kecamatan,” ungkapnya.

Dijelaskan, secara rinci dari hasil tersebut pasangan JODA memperoleh 51,36 persen sementara NADI 34,09 persen dan swing voters tercatat 14,55 persen. Banyak faktor yang menandai tingginya angka yang diperoleh Paslon Nomor satu tersebut. Pertama yaitu menyangkut loyal voters yang tinggi tercatat hingga 44 persen, tingkat kepuasan masyarakat pada incumbent cukup rendah, dan rata-rata masyarakat ingin bangkit (perubahan) setelah beberapa bencana yang melanda daerah.

“Swing voters atau undicided voters yang kecil hanya 14,55 persen ditambah persepsi publik terhadap pasangan JODA lebih mampu menyelesaikan masalah KLU ini sangat berpengaruh. Ini adalah hasil yang kita temukan dilapangan,” jelasnya.

“Tren survei saat ini menunjukkan bahwa pasangan JODA memiliki kans untuk menang. Apalagi di sisa waktu 3 hari efektif jelang massa tenang petahan cukup sulit merubah keadaan,” imbuhnya.

Keyakinan Darwan bukan tanpa alasan, kendati petahan menggencarkan politik uang untuk merubah situasi pun disebutnya tidak berpengaruh besar. Pasalnya, dari survei dilapangan menyangkut money politik pihaknya menemukan persepsi publik pada uang hanya berpengaruh sekitar 14,30 persen. Sementara 34,40 persen disebutkan tidak berpengaruh sama sekali. Ia menanggapi jika warga KLU cukup dewasa menyikapi politik didaerahnya.

“Saya kira sulit apalagi jika seorang incumbent kepuasaan publiknya di bawah 50 persen itu untuk menang sulit sekali. Sekalipun lakukan serangan fajar,” pungkasnya.(iko)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI