Peta kekuatan 6 calon Rektor Unram

Kandidat Calon Rektor Unram
Kandidat Calon Rektor Unram

kicknews.today – Pemilihan Rektor Universitas Mataram (Unram) periode 2026–2030 memasuki babak penting setelah masa pendaftaran resmi ditutup pada 13 November 2025. Enam guru besar dari berbagai fakultas tercatat masuk bursa, menandai dimulainya kompetisi empat tahunan yang menentukan arah universitas untuk masa depan.

Tahun ini, kontestasi berlangsung dalam suasana yang lebih kompleks dari biasanya – dari dinamika pemilihan senat, polemik etik, hingga fakta bahwa rektor petahana sudah tidak dapat maju kembali akibat ketentuan batas usia maksimal 60 tahun. Di tengah persimpangan inilah kekuatan enam calon mulai terbaca.

Prof. Dr. dr. Hamsu Kadriyan, Sp.THT-KL(K), M.Kes

(Pendaftar Pertama – FKIK – Figur Perintis dengan Jejak Nasional-Internasional)

Menjadi pendaftar pertama pada 5 November 2025, langkah Prof. Hamsu membuka bursa Pilrek dengan kesan kesiapan yang matang. Rekam jejaknya cukup panjang dan terukur: mantan Dekan FKIK yang terlibat sejak masa rintisan fakultas kedokteran Unram hingga meraih akreditasi unggul.

Di tingkat nasional, ia memimpin Kongres Nasional XX PERHATI-KL yang mempertemukan ±1.300 dokter spesialis THT-KL. Ia juga terpilih sebagai Ketua KODI Onkologi PERHATI-KL periode 2025–2028, menjadi Ketua MKEK IDI NTB, serta sering diundang menjadi pembicara internasional dalam berbagai kuliah umum, yang terakhir dia mengunjungi International Medical Frontiers di Xi’an, Tiongkok yang membahas kerjasama antar universitas di sana.

“Ini merupakan kesempatan baik untuk memperluas kerja sama akademik antara Unram dan institusi kesehatan di Asia. Dunia medis terus berkembang, dan kolaborasi lintas negara menjadi kunci kemajuan ilmu,” ungkapnya sebelum berangkat ke Tiongkok pekan lalu.

Beberapa waktu sebelum pendaftaran, ia dijatuhi sanksi etik oleh rektor, yang kemudian ia gugat melalui PTUN Mataram. Ia menyebut langkah hukum itu sebagai hak konstitusional untuk membela diri. Di mata banyak akademisi, responsnya mencerminkan karakter tenang dan percaya pada mekanisme formal.

“Prof. Hamsu adalah simbol keberanian moral untuk menegakkan prinsip keadilan dan kebenaran di tengah tekanan. Beliau ingin memastikan bahwa setiap proses di Unram, termasuk pemilihan rektor, berlangsung sesuai koridor hukum dan etika akademik,” kata Kuasa hukumnya Dr. Ainudin SH.,MH sesaat usai melayangkan gugatan ke PTUN Mataram.

Dalam kontestasi yang menuntut figur yang siap membawa percepatan dan perubahan, Prof. Hamsu tampil sebagai calon yang langkah awalnya lebih stabil dan terekam.

Prof. Dr. Kurniawan, S.H., M.Hum.

(Pendaftar Kedua – FH – Figur Rekonsiliasi Lintas Fakultas)

Dosen Fakultas Hukum ini mendaftar pada 7 November 2025. Sebagai mantan Wakil Rektor II dan Wakil Dekan, ia memahami birokrasi kampus dari dekat. Di bidang akademik, ia dikenal di ranah hukum bisnis, perlindungan konsumen, persaingan usaha, dan HKI.

Yang paling menonjol adalah citranya sebagai figur rekonsiliatif. Dua tahun terakhir, dinamika pemilihan senat dan isu-isu etik mengguncang harmoni internal kampus. Kurniawan datang dengan dukungan lintas fakultas dan menyampaikan pentingnya mengembalikan ruang dialog di Unram. Pendekatannya menempatkannya sebagai calon yang menawarkan stabilitas sosial dan politik kampus.

“Hari ini saya mendaftar bukan atas nama pribadi, tetapi membawa semangat kebersamaan sembilan fakultas di Universitas Mataram,” kata dia usai pendaftaran Calon Rektor Unram.

Dengan gaya inklusif dan retorika kolaboratif, Prof. Kurniawan tampil sebagai opsi yang bisa mengharmoniskan konflik kampus dan mengembalikan ruh dialog.

Prof. Dr. Muhamad Ali, Ph.D.

(Peternakan – Teknokrasi dan Daya Saing Global)

Sebagai mantan Kepala LPPM dan kini Dekan Fakultas Peternakan, Prof. Ali dikenal dengan pendekatan teknokratis. Ia bicara tentang indikator kinerja, pemeringkatan kampus, dan strategi meningkatkan daya saing global Unram.

Portofolionya mencatat perbaikan sejumlah indikator kinerja utama Unram saat ia menjabat di LPPM. Di bidang akademik, ia meneliti bioteknologi molekuler, rekayasa antibodi, hingga pengembangan probiotik dan pakan ternak.

Figur ini mewakili suara yang ingin mendorong Unram naik kelas melalui standar kuantitatif dan reputasi riset yang lebih kuat.

Prof. Ali dikenal dengan gaya teknokratis: memperhitungkan indikator kinerja, pemeringkatan, dan daya saing global kampus. Dalam pernyataan publiknya, ia menyoroti bahwa melalui riset dan pengembangan fakultasnya, kampus bisa naik kelas secara nasional.

Prof. Dr. Sukardi, M.Pd.

(WR II – FKIP – Stabilitas Administratif & Dukungan Petahana)

Mendaftar pada 10 November 2025, Prof. Sukardi digadang merupakan kandidat dengan posisi struktural paling kuat: Wakil Rektor II yang mengurus bidang umum dan keuangan. Di FKIP, ia dikenal sebagai akademisi Pendidikan Ekonomi dengan publikasi internasional yang konsisten.

Catatan penting di lapangan adalah kabar bahwa ia diusung oleh Rektor Prof. Bambang, yang tidak dapat mencalonkan diri kembali karena ketentuan batas usia. Hal ini membuat Sukardi sering dipandang sebagai penerus garis kebijakan petahana.

Dalam pernyataan publiknya, ia menekankan bahwa pemilihan rektor bukan sesuatu yang harus diperebutkan berlebihan, dan harus dijalani dengan suasana gembira. Sikapnya yang merendah dan menenangkan membuatnya identik dengan kontinuitas birokrasi. Bagi sebagian pihak hal ini menenteramkan, sementara bagi yang menginginkan percepatan reformasi, kontinuitas justru menjadi pertanyaan.

“Ini hanya pesta demokrasi kampus empat tahunan. Tidak ada yang istimewa,” kata dia usai mendaftar Calon Rektor Unram.

Prof. Dr. Yusron Saadi, S.T., M.Sc.Eng., Ph.D.

(Teknik – Modernisasi Digital dan Kedekatan Sosial)

Mendaftar pada 12 November 2025, Yusron menggabungkan perencanaan teknologi kampus dengan perspektif sosial. Sebagai mantan Dekan FT dan Wakil Rektor IV bidang perencanaan dan kerja sama, ia akrab dengan modernisasi akademik dan sistem informasi.

“Kontestasi ini bukan semata ajang perebutan posisi, melainkan ruang untuk memperkuat gagasan dan visi kolektif tentang masa depan Unram yang lebih maju dan relevan dengan kebutuhan zaman,” ujarnya usai mendaftar calon Rekror Unram

Namun salah satu gagasan menariknya adalah penekanan bahwa universitas tidak boleh menjadi menara gading. Ia menyampaikan bahwa UMKM di sekitar kampus harus ikut hidup dari keberadaan Unram. Pendekatan ini memperlihatkan keseimbangan antara transformasi digital dan akar sosial lokal.

Prof. Dr. Dedy Suhendra, M.Si., Ph.D.

(FMIPA – Figur Akademis yang Hening dan Konsisten)

Sebagai pendaftar terakhir pada 13 November 2025, Dedy merupakan guru besar muda FMIPA dengan rekam jejak publikasi di jurnal internasional bereputasi. Penelitiannya mencakup material, energi, dan kimia fisik, termasuk produksi asam lemak hidroksamik berbasis minyak nabati lokal.

Ia tidak tampil dalam panggung-panggung politik akademik. Pendekatan sunyi ini justru mengingatkan bahwa universitas adalah rumah sains-tempat kerja laboratorium memiliki nilai yang sama pentingnya dengan kerja birokrasi.

_________________________________________

Jika keenam calon ini dibaca sebagai peta, maka tampak enam arah yang ditawarkan kepada Unram:
percepatan dan perubahan institusional, rekonsiliasi, kontinuitas birokrasi, percepatan daya saing, modernisasi teknologi, dan pendalaman ilmiah.

Pilrek 2026–2030 bukan hanya tentang memilih pemimpin administrasi, tetapi memilih arah Unram empat tahun ke depan.

Figur yang dinilai paling kuat tentu akan ditentukan oleh senat dan kementerian. Namun pada ranah gagasan, jejak masa lalu, dan rekam kerja, setiap calon membawa potongan masa depan universitas.

Dan seperti biasa, sejarah sebuah kampus tidak hanya ditentukan oleh suara yang terbanyak-tetapi oleh siapa yang membawa kerja paling nyata untuk masa depan yang lebih baik. (red.)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI