kicknews.today -Polemik perubahan nama Bandara Internasional Lombok menjadi Zainudin Abdul Majid International Airport (ZAMIA) kembali memanas. Itu dipicu ketika Pemerintah Provinsi NTB melakukan pemasangan plang penambahan nama di pintu masuk Bandara tersebut “Selamat Datang di Lombok Internasional Airport Zainudin Abdul Majid” di malam pergantian Tahun 2021.
Namun, plang nama yang telah terpasang itu dibongkar oleh warga yang menolak atas perubahan nama Bandara tersebut.

Humas PT Angkasa Pura I Bandara Lombok, Arif Haryanto mengatakan, bahwa posisi PT Angkasa Pura dalam persoalan nama Bandara tersebut adalah netral. Karena dalam perubahan nama Bandara itu bukan kewenangan Angkasa Pura.
“Posisi AP Netral,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (1/1).
Ditegaskan, proses perubahan nama Bandara sejak tahun 2018 tersebut sesuai dengan Suara Keputusan (SK) Menteri Perhubungan Republik Indonesia adalah domain Pemerintah Pusat.
“Sekali lagi untuk perubahan nama bandara bukan domain Angkasa Pura. Tapi Pemerintah Pusat yang menerima masukan dari Pemerintah Daerah,” jelasnya.
Untuk diketahui, pro dan kontra perubahan nama Bandara dengan nama Pahlawan Nasional KH Zainuddin Abdul Majid atau Maulana Syeikh itu mulai mencuat setelah keluar Surat Keputusan Menteri Perhubungan RI nomor KP 1421 tahun 2018 tentang perubahan nama Bandara Lombok Internasional Airport menjadi Bandara Zainuddin Abdul Madjid (ZAM).
Penolakan terhadap perubahan nama Bandara itu, tidak hanya datang dari warga, bahkan Bupati Lombok Tengah atau Pemerintah Lombok Tengah menolak perubahan nama Bandara tersebut “BIL Harga Mati”
Kemudian di akhir tahun 2020, Pemerintah Provinsi NTB melakukan rencana pemasangan plang nama bandara dari BIL menjadi Bandara Internasional Zainudin Abdul Majid (BIZAM) Lombok Selanjutnya, di awal Tahun 2021 ini, perubahan nama itu mulai memanas setelah adanya perubahan nama Bandara menjadi, Lombok Internasional Airport Zainudin Abdul Majid (LIA-ZAM).
Perubahan itu, kembali mendapat penolakan dari warga dan para Tokoh Agama Nahdlatul Ulama (NU) di Lombok Tengah yang tetap menginginkan nama Bandara itu adalah Bandara Lombok untuk menjaga kamtibmas di masyarakat. (Ade)