kicknews.today – Permintaan masyarakat Sasak untuk menampilkan kesenian khas gendang beleq pada event MotoGP direspon Kepala Dinas Pariwisata NTB, Yusron Hadi. Mantan Kadis Kelautan dan Perikanan NTB ini mengaku, akan menyiapkan tempat untuk pertunjukan seni budaya saat event dunia itu.
“Tadi (Kamis) kita sudah ketemu dengan para pihak dan komit untuk saling bantu. Sehingga tinggal kita petakan alokasinya, termasuk gendang beleq,” terang Yusron Hadi yang dikonfirmasi, Kamis malam (17/2).

Event MotoGP akan dihelat pada 18-20 Maret mendatang. Event balapan internasional itu perlu dimeriahkan dengan pertunjukan seni budaya.
Dinas Pariwisata tentunya punya space untuk unjuk seni budaya beberapa tempat saat event. Baik saat kedatangan tim pembalap di bandara, area Sirkuit Mandalika maupun spot keramaian lain. Baik di Mataram, Senggigi dan Gili Mas Lombok Barat serta Tiga Gili di Lombok Utara.
“Semua keramaian di spot-spot wisata harus diisi dengan pertunjukan seni budaya,” jelas Yusron.
Semua potensi kepariwisataan kata dia, memang ingin tampil saat event ini. Tapi, tentu saja perlu diatur sedemikian rupa, untuk mendapatkan area yang bisa digunakan.
“Tentunya, protokol kesehatan harus tetap jadi prioritas untuk diperhatikan,” harapnya.
Sebelumnya, budayawan Sasak Lalu Bayu yang merupakan Ketua Badan Pelaksana Majelis Adat Sasak, Sabtu lalu (12/2) meminta agar pemerintah mengakomodir fitur-fitur kesenian dan budaya masyarakat Sasak untuk masuk ke dalam agenda perhelatan dunia tersebut.
“Kami sebagai tokoh adat Sasak berharap gendang beleq bisa ditampilkan saat MotoGP. Sangat penting untuk kita, menampilkan fitur-fitur budaya daerah pada event dunia tersebut,” katanya.
Menampilkan fitur-fitur kebudayaan menurut dia, merupakan suatu keharusan. Agar para pengunjung dapat lebih mengenal budaya dan adat Sasak. Bukan hanya gendang beleq, tapi juga termasuk kain tenun Sasak (songket). (jr)