Kicknews.today – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, menghadiri kegiatan Panen Raya Padi Serentak di 14 provinsi yang dipimpin secara daring oleh Presiden Republik Indonesia, H. Prabowo Subianto. Acara pusat digelar di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, dengan lokasi utama di NTB berada di Desa Truwai, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah.
Dalam sambutannya, Gubernur yang akrab disapa Miq Iqbal ini menyampaikan capaian NTB dalam ketahanan pangan. Pada 2024, NTB berhasil surplus beras 155.000 ton, sedangkan pada Musim Tanam (MT) I 2025 (Januari-April), potensi surplus mencapai 290.000 ton.

”Produktivitas kita meningkat, baik karena ekstensifikasi lahan maupun intensifikasi. Lahan yang sebelumnya hanya menghasilkan 6-7 ton per hektar, kini bisa mencapai 11-12 ton,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi atas kebijakan Presiden Prabowo dan Menteri Pertanian dalam mendukung sektor pertanian, termasuk penyediaan pupuk, alat pertanian, dan perbaikan irigasi.
Dukungan Pemerintah Pusat untuk Swasembada Pangan
Penanggung Jawab Satgas Swasembada NTB, Ir. Dr. Dian Susilo, menyebutkan bahwa Presiden Prabowo menginstruksikan percepatan swasembada pangan guna menjawab tantangan kebutuhan pangan nasional yang terus meningkat.
”Sektor pertanian memegang peran strategis dalam pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045,” tegasnya.
Namun, ia juga mengingatkan tantangan kompleks seperti perubahan iklim ekstrem, geopolitik global, dan gangguan distribusi pangan yang memicu inflasi.
Permintaan Dukungan untuk NTB
Gubernur Miq Iqbal memaparkan strategi NTB untuk meningkatkan produksi pangan, di antaranya:
• Revitalisasi irigasi untuk mengairi 20.000 hektar lahan.
• Intensifikasi pertanian, termasuk uji coba varietas padi baru seperti Gama Gora.
• Permintaan bantuan alat mesin pertanian (traktor) untuk meningkatkan efisiensi.
”Kami mohon dukungan Bapak Presiden. Jika ada bantuan traktor, petani NTB akan tersenyum,” tuturnya.
Presiden Prabowo: “Negara Kuat Butuh Pangan Kuat”
Presiden Prabowo dalam sambutannya menekankan pentingnya kemandirian pangan.
”Negara yang kuat adalah negara yang punya pangan yang kuat. Kita harus berdiri di atas kaki sendiri dengan memberdayakan petani,” tegasnya.
Kegiatan ini dihadiri Sekda NTB, Bupati Lombok Tengah, jajaran TNI/Polri, serta kelompok tani setempat. Panen raya ini menjadi momentum kolaborasi pusat-daerah untuk mewujudkan Indonesia mandiri dan berdaulat pangan. (wn-bii)