kicknews.today – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Lombok Utara (KLU) terus memperkuat sektor pariwisata dengan meluncurkan Tourist Information Center (TIC) sebagai pusat informasi bagi wisatawan. Fasilitas ini diharapkan dapat mempermudah para pengunjung dalam mengakses berbagai informasi terkait destinasi wisata, budaya, serta potensi unggulan daerah.
Bupati Lombok Utara, Najmul Akhyar menegaskan bahwa pariwisata merupakan sektor utama (main sector) yang harus terus didukung karena memberikan dampak luas bagi sektor ekonomi lainnya. Menurutnya, keberadaan TIC menjadi langkah penting untuk memastikan wisatawan mendapatkan kemudahan dan pengalaman terbaik selama berkunjung ke Lombok Utara.

“Kita melaunching TIC, ini sangat penting bagi para tamu yang ingin mengetahui apa saja di Lombok Utara. Selain itu, kita juga memperkenalkan logo baru. Lombok Utara memiliki nuansa pariwisata yang tinggi dan sangat potensial,” ujar Najmul saat kegiatan peluncuran TIC, Jumat (10/10).
Najmul menambahkan, pariwisata di Lombok Utara tidak boleh berdiri sendiri. Sektor ini harus bersinergi dengan sektor lain seperti pertanian, perdagangan, dan UMKM agar manfaat ekonominya dapat dirasakan lebih luas oleh masyarakat.
“Kita ingin pariwisata tidak berdiri sendiri, tetapi memberikan manfaat bagi seluruh sektor. Karena pariwisata adalah penggerak ekonomi kita juga,” tegasnya.
Bupati juga menyoroti peran besar sektor pariwisata dalam menciptakan lapangan kerja baru. Banyak masyarakat, terutama generasi muda, kini bekerja di industri wisata, mulai dari perhotelan hingga jasa pemandu wisata.
“Sektor pariwisata ini menampung banyak tenaga kerja, bahkan sebagian anak-anak muda di Lombok Utara sudah bekerja di sektor ini. Karena itu, kita perlu menjaga komitmen bersama, termasuk dengan PHRI, agar pariwisata benar-benar menjadi alat untuk menyejahterakan masyarakat,” jelasnya.
Sementara, Kepala Dinas Pariwisata Lombok Utara, Dende Dewi Tresni Budi Astuti menjelaskan bahwa keberadaan TIC sebenarnya bukan hal baru. Sebelumnya, fasilitas serupa pernah ada di beberapa destinasi wisata seperti Teluk Nare dan Bayan, namun belum berjalan optimal.
”Memang dulunya sudah ada di beberapa destinasi, di Teluk Nare dan Bayan. Tapi dalam perjalanannya belum berjalan maksimal,” ungkapnya.
Melihat tingginya antusiasme wisatawan dan meningkatnya kebutuhan informasi, Dispar KLU akhirnya mengembangkan kembali TIC agar lebih aktif dan terintegrasi dengan layanan digital.
”Alhamdulillah, selama setahun terakhir operasional TIC sudah berjalan luar biasa. Banyak tamu datang langsung ke sini, dan ada juga yang mengakses secara online. Harapan kami, informasi pariwisata bisa terus diperbarui dan semakin mudah diakses ke depannya,” tutupnya. (gii/*)