Dihalangi Liput Debat Paslon, Wartawan di Bima bakar Id Card KPU

kicknews.today – Sejumlah wartawan media cetak dan online di Bima membakar Id Card dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bima. Aksi itu bentuk kekecewaan para kuli tinta karena tidak diijinkan meliput langsung kegiatan debat Paslon Pilkada Bima yang berlangsung di Kantor DPRD Kabupaten Bima, Sabtu (7/11).

Salah seorang jurnalis, Rizal Al-Ghazali, S Sos, mengaku sangat kecewa dengan sikap KPU tersebut. Padahal sebelumnya KPU Kabupaten Bima sendiri telah menyerahkan Id Card pada sejumlah wartawan.

“Apa gunakan Id Card ini, kalau wartawan tidak diijinkan meliput langsung kegiatan tersebut. Ini cara KPU ini seakan-akan melecehkan wartawan dan bukan sebagai mitra,” ujar wartawan media online Visioner tersebut di halaman Kantor DPRD Kabupaten Bima.

Kata dia, cara dan perlakukan KPU Kabupaten Bima terhadap wartawan seperti ini bukan kali pertama, tapi sudah tiga kali dalam catannya.

Awalnya saat pendaftaran Bapaslon, pengundian nomor urut Paslon terakhir di debat Paslon.

“Kita kali kegiatan tersebut kita diberikan Id Card. Tapi tak diijinkan meliput langsung,” terangnya.

Kalaupun KPU tidak ijinkan wartawan mengijinkan liput langsung kegiatan karena alasan Covid-19, pertanyaan dia, enapa Id-Card ini diserahkan pada wartawan?.

“Makanya kita bakar Id Card ini karena tidak ada manfaatnya,” tegas Rizal.

Sementara itu, Wartawan lain, Aris Efendi mengecam sikap KPU Kabupaten Bima yang tidak memperlakukan wartawan sebagai mitranya.

“Ini wartawan benar-benar dilecehkan. Diberikan Id Card tapi tak diijinkan liput langsung debat tersebut,” pungkasnya.

Selain membakar ID-Card, wartawan juga mengembalikan snack dari KPU. Hal itu dilakukan wartawan sebagai bentuk kekecawaan terhadap sikap KPU Kabupaten Bima. (rif)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI