kicknews.today- Sejumlah warga yang tergabung dalam Lembaga Advokasi Kebijakan Publik (LAKP) memblokade jalan di depan Terminal Ginte, Kecamatan Woja, Rabu pagi (18/5). Aksi tersebut sebagai bentuk protes dan kekecewaan terhadap sikap pemerintah.
Bukan hanya blockade, massa aksi juga menyandera beberapa mobil dinas milik Pemkab Dompu. Pengguna jalan pun terpaksa memutar balik.
Para pendemo menyoroti kondisi terminal Dompu dan pasar Ginte yang selama ini tidak pernah diperhatikan pemerintah. Pasalnya, kondisi kedua fasilitas publik itu jauh dari kata layak.
Belum lagi, ruas jalan di area terminal rusak parah. Tampak berlubang dan membahayakan pengendara. Termasuk dengan fasilitas lain seperti taman terminal jadi areal pelepasan ternak. Sarana penerangan lampu jalan di areal terminal juga tidak memadai.
“Terminal itu fasilitas publik yang wajib hukumnya diperhatikan pemerintah. Jangan hanya tahu tarik retribusi saja,” sesal Korlap, Irfan.
Masalah lain yang disoroti yakni keberadaan pasar di areal belakang terminal. Kondisi pasar itu tampak kumuh karena tidak diperhatikan. Pemerintah Provinsi NTB yang memiliki kewenangan terkesan tutup mata.
“Kami minta Gubernur NTB, Zulkieflimansyah dan Bupati Dompu untuk segera menyikapi persoalan ini. Jangan hanya sibuk urus kuda pacuan saja,” tegas Irfan.
Kapolsek Woja, IPDA Zainal Arifin bersama sejumlah anggota langsung turun ke lokasi. Kapolsek terus melakukan pendekatan persuasif agar jalan kembali dibuka.
“Sekarang sudah tidak ada blokade jalan. Hanya aksi demonstrasi saja. Arus lalu lintas sudah kembali lancar,” jelas Kapolsek dihubungi via HP, Rabu siang (18/5).
Aksi demo kata Kapolsek, masih berlangsung hingga saat ini. Massa aksi meminta Gubernur NTB dan Bupati Dompu untuk hadir dan melihat langsung kondisi Terminal Ginte. “Kami sudah minta Kepala Terminal untuk menanggapi, tapi ditolak massa aksi. Mereka hanya ingin Bupati dan Gubernur. Sementara hasil koordinasi kami, pak Bupati sekarang sedang di luar daerah,” pungkasnya. (jr)
